Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, meminta petani padi di daerah ini beralih menanam palawija saat musim kemarau tiba.
Kepala Distankan Rejang Lebong Amrul Eby, di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan saat ini wilayah itu sedang memasuki kemarau yang telah berlangsung sejak dua bulan belakangan, sehingga akan berpengaruh terhadap dunia pertanian secara keseluruhan.
"Petani kami minta untuk beralih menanam palawija, karena saat musim kemarau tidak mungkin untuk menanam padi. Saat ini akibat musim kemarau sumber air persawahan mulai mengecil dan banyak yang kering," kata dia.
Dia menjelaskan, peralihan menanam padi ke palawija tersebut dilakukan untuk menunggu musim hujan turun, mengingat tanaman palawija ini relatif sedikit membutuhkan air dibandingkan dengan tanaman padi.
Tanaman palawija yang bisa ditanam oleh petani, kata dia, antara lain ubi talas, jagung, kacang panjang, timun, kedelai, singkong, dan lainnya.
Menurut dia, Distankan Kabupaten Rejang Lebong juga telah menyampaikan kepada para penyuluh di 15 kecamatan di Rejang Lebong untuk menunda masa tanam apabila kondisi tanah kekurangan air, hal ini untuk menghindari kerugian akibat gagal panen.
Sebelumnya, Distankan Rejang Lebong telah menyalurkan bantuan pompa air dan benih jagung bantuan dari Kementerian Pertanian sebanyak 30 ton untuk disalurkan kepada 94 kelompok tani tersebar dalam 40 desa di 10 kecamatan.
"Bantuan benih jagung hibrida ini tadi langsung kami distribusikan melalui BPP masing-masing kecamatan untuk disalurkan ke kelompok tani. Adapun sasaran penanaman jagung ini mencapai 2.000 hektare," kata dia.
Bantuan benih jagung ini diberikan pemerintah pusat untuk mengantisipasi kekurangan bahan pangan kemungkinan akibat dampak El Nino dalam beberapa bulan ke depan.
Petani Rejang Lebong diminta beralih tanam palawija saat kemarau
Kamis, 15 Agustus 2024 6:37 WIB 1012