Kota Bengkulu (ANTARA) - Jika mengacu pada prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan tahun 2024 ini dimulai pada November 2023 dan mencapai puncaknya sekitar Januari hingga Februari 2024. Namun, hujan masih sering melanda banyak wilayah di Indonesia, meski seharusnya sudah memasuki musim kemarau.
Awal musim hujan biasanya terjadi karena peralihan angin muson timur menjadi angin muson barat. Menurut BMKG, angin muson timur dari Benua Australia yang sifatnya kering dan memicu kemarau diprediksi masih aktif hingga November 2024, terutama di Indonesia bagian selatan.
Sementara angin muson barat dari Samudera Hindia yang basah dan menyebabkan banyak hujan akan datang lebih lambat dari biasanya.
Baca juga: Mayoritas wilayah Indonesia diguyur hujan pada Minggu
Baca juga: Pemprov Bengkulu imbau waspada penyakit ternak saat anomali cuaca 2024
Mengapa Juli Ini Masih Hujan?
BMKG menyatakan bahwa puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024. Namun, Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, mengungkapkan bahwa meski sudah musim kemarau, hujan masih dapat terjadi, walau dengan intensitas curah hujan di bawah 50 mm per dasarian.
Tapi Tunggu! Hujan Lebat Diprediksi Akan Terjadi Lagi!
Guswanto menyebutkan adanya potensi peningkatan curah hujan yang signifikan dalam sepekan ke depan di beberapa wilayah Indonesia. Dinamika atmosfer skala regional hingga global, termasuk aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin, dan Rossby Equatorial, berperan dalam mendukung pertumbuhan awan hujan yang signifikan di wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.
Siap-siap basah! Musim kemarau terganggu hujan lebat, apa yang sebenarnya terjadi?
Selasa, 9 Juli 2024 14:42 WIB 5878