Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mulai menyiapkan calon penghuni rumah susun yang dibangun di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang dari kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rejang Lebong, Yusran Fauzi di Rejang Lebong, Kamis, mengatakan rumah susun yang dibangun oleh pemerintah pusat pada 2018 lalu dengan anggaran Rp13,2 miliar tersebut tinggal menunggu SK pengelolaannya.
Baca juga: Sektor pariwisata diharapkan tekan angka kemiskinan di Rejang Lebong
"Kita (kabupaten) saat ini sudah mulai menyiapkan calon-calon penghuni, di mana tahapannya sekarang sedang dibuat SK untuk pengelolaannya, termasuk juga penyusunan Peraturan Bupati yang akan mengatur besaran sewanya," kata Yusran.
Selain itu dirinya, tambah dia, juga sudah meminta kepala bidang permukiman untuk melakukan penyaringan calon penghuni dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah sehingga nantinya bangunan itu terisi semuanya.
Pembangunan rumah susun di atas lahan milik Pemkab Rejang Lebong seluas 1 hektare yang dibangun tiga lantai itu memiliki 42 unit rumah tipe 36, di mana besaran sewanya yang akan dikenakan nantinya bisa menjangkau warga tidak mampu di daerah itu.
Baca juga: CJH Rejang Lebong terbagi dalam dua kloter
"Saat ini sudah ada sekitar 30-an calon penghuni yang mendaftar. Kalau untuk besaran sewa belum ditentukan, tetapi diupayakan bisa terjangkau oleh MBR ini. Kalau hitung-hitungannya minimal biaya operasional untuk listrik dan air bisa ditanggulangi dari sewa itu," jelasnya.
Pengelolaan rumah susun sistem sewa ini kata dia, akan diserahkan oleh Kementerian PUPR ke Pemkab Rejang Lebong, dan sebelum diresmikan mereka meminta calon penghuni rusun ini sudah ada.
Sebelumnya Kementerian PUPR pada 2018 lalu membangun rumah susun untuk kalangan MBR di daerah itu. Rumah susun yang dibangun ini dilengkapi dengan sarana seperti listrik, air bersih dan perabotan furniture sehingga warga yang akan menempatinya tinggal masuk saja.
Baca juga: Penetapan Caleg terpilih Rejang Lebong ditunda
Baca juga: Lelang proyek DAK Rejang Lebong ditargetkan selesai 21 Juli
Baca juga: Golkar rebut kursi terbanyak di DPRD Rejang Lebong
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rejang Lebong, Yusran Fauzi di Rejang Lebong, Kamis, mengatakan rumah susun yang dibangun oleh pemerintah pusat pada 2018 lalu dengan anggaran Rp13,2 miliar tersebut tinggal menunggu SK pengelolaannya.
Baca juga: Sektor pariwisata diharapkan tekan angka kemiskinan di Rejang Lebong
"Kita (kabupaten) saat ini sudah mulai menyiapkan calon-calon penghuni, di mana tahapannya sekarang sedang dibuat SK untuk pengelolaannya, termasuk juga penyusunan Peraturan Bupati yang akan mengatur besaran sewanya," kata Yusran.
Selain itu dirinya, tambah dia, juga sudah meminta kepala bidang permukiman untuk melakukan penyaringan calon penghuni dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah sehingga nantinya bangunan itu terisi semuanya.
Pembangunan rumah susun di atas lahan milik Pemkab Rejang Lebong seluas 1 hektare yang dibangun tiga lantai itu memiliki 42 unit rumah tipe 36, di mana besaran sewanya yang akan dikenakan nantinya bisa menjangkau warga tidak mampu di daerah itu.
Baca juga: CJH Rejang Lebong terbagi dalam dua kloter
"Saat ini sudah ada sekitar 30-an calon penghuni yang mendaftar. Kalau untuk besaran sewa belum ditentukan, tetapi diupayakan bisa terjangkau oleh MBR ini. Kalau hitung-hitungannya minimal biaya operasional untuk listrik dan air bisa ditanggulangi dari sewa itu," jelasnya.
Pengelolaan rumah susun sistem sewa ini kata dia, akan diserahkan oleh Kementerian PUPR ke Pemkab Rejang Lebong, dan sebelum diresmikan mereka meminta calon penghuni rusun ini sudah ada.
Sebelumnya Kementerian PUPR pada 2018 lalu membangun rumah susun untuk kalangan MBR di daerah itu. Rumah susun yang dibangun ini dilengkapi dengan sarana seperti listrik, air bersih dan perabotan furniture sehingga warga yang akan menempatinya tinggal masuk saja.
Baca juga: Penetapan Caleg terpilih Rejang Lebong ditunda
Baca juga: Lelang proyek DAK Rejang Lebong ditargetkan selesai 21 Juli
Baca juga: Golkar rebut kursi terbanyak di DPRD Rejang Lebong
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019