Pelatih Nigeria Gernot Rohr menyebut Aljazair layak menang setelah tendangan bebas Riyad Mahrez mengantarkan Aljazair lolos ke final Piala Afrika untuk pertama kali dalam 29 tahun terakhir.
Pemain sayap Manchester City itu melepaskan tendangan dari jarak 20 yard untuk memastikan kemenangan 2-1 setelah penyerang Nigeria Odion Ighalo menyamakan gol bunuh diri William Troost-Ekong.
Baca juga: Tendangan bebas Mahrez koyak gawang Nigeria, Aljazair tantang Senegal di final Piala Afrika
"Ini pertarungan seru sampai menit terakhir. Aljazair bermain lebih bagus pada babak pertama ketimbang kami, tetapi kami bangkit pada babak kedua serta kemasukan gol ini pada menit terakhir," kata Rohr seperti dikutip AFP.
"Saya kira para pemain ingin lanjut ke babak perpanjangan waktu dan yakin Aljazair akan kelelahan, sehingga mereka bisa menang dalam perpanjangan waktu."
"Saya harus memberikan ucapan selamat kepada para pemain untuk perjuangan kerasnya melawan tim yang sangat bagus ini. Mereka memenangkannya pada menit terakhir dan mereka layak menang," sambung dia.
Baca juga: Beruntung, Senegal ke final Piala Afrika berkat gol bunuh diri Tunisia
Rohr kembali menyanjung daya juang timnya yang bangkit setelah kalah mengejutkan melawan Madagaskar dengan menyingkirkan juara bertahan Kamerun dan menaklukkan Afrika Selatan, tetapi pada pertandingan kali ini mereka tidak punya waktu untuk menjawab tendangan jenius Mahrez.
"Ini pertandingan yang menakjubkan, tetapi kami kalah sehingga kami tak bahagia. Kami mencetak gol bunuh diri yang tidak beruntung, tetapi kami bangkit seperti sepanjang turnamen ini ketika ada hal yang sulit menjegal kami," kata dia.
"Sebuah tendangan bebas yang indah telah menciptakan perbedaan."
Baca juga: Perayaan yang tragis, suporter Aljazair tabrak sekeluarga dan menewaskan seorang wanita
Baca juga: Piala Afrika, Berakhirnya catatan sejarah Benin-Madagaskar
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Pemain sayap Manchester City itu melepaskan tendangan dari jarak 20 yard untuk memastikan kemenangan 2-1 setelah penyerang Nigeria Odion Ighalo menyamakan gol bunuh diri William Troost-Ekong.
Baca juga: Tendangan bebas Mahrez koyak gawang Nigeria, Aljazair tantang Senegal di final Piala Afrika
"Ini pertarungan seru sampai menit terakhir. Aljazair bermain lebih bagus pada babak pertama ketimbang kami, tetapi kami bangkit pada babak kedua serta kemasukan gol ini pada menit terakhir," kata Rohr seperti dikutip AFP.
"Saya kira para pemain ingin lanjut ke babak perpanjangan waktu dan yakin Aljazair akan kelelahan, sehingga mereka bisa menang dalam perpanjangan waktu."
"Saya harus memberikan ucapan selamat kepada para pemain untuk perjuangan kerasnya melawan tim yang sangat bagus ini. Mereka memenangkannya pada menit terakhir dan mereka layak menang," sambung dia.
Baca juga: Beruntung, Senegal ke final Piala Afrika berkat gol bunuh diri Tunisia
Rohr kembali menyanjung daya juang timnya yang bangkit setelah kalah mengejutkan melawan Madagaskar dengan menyingkirkan juara bertahan Kamerun dan menaklukkan Afrika Selatan, tetapi pada pertandingan kali ini mereka tidak punya waktu untuk menjawab tendangan jenius Mahrez.
"Ini pertandingan yang menakjubkan, tetapi kami kalah sehingga kami tak bahagia. Kami mencetak gol bunuh diri yang tidak beruntung, tetapi kami bangkit seperti sepanjang turnamen ini ketika ada hal yang sulit menjegal kami," kata dia.
"Sebuah tendangan bebas yang indah telah menciptakan perbedaan."
Baca juga: Perayaan yang tragis, suporter Aljazair tabrak sekeluarga dan menewaskan seorang wanita
Baca juga: Piala Afrika, Berakhirnya catatan sejarah Benin-Madagaskar
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019