Kuota pupuk bersubsidi berbagai jenis yang diterima kalangan petani di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, pada tahun ini mencapai 6.889 ton.
Direktur PT Suke Indo Buana Agro, Ujang Syarifudin, selaku distributor pupuk bersubsidi di Kabupaten Rejang Lebong, kepada sejumlah wartawan di Rejang Lebong, Senin mengatakan jumlah kuota yang diterima daerah itu tahun lebih sedikit dari tahun sebelumnya lebih dari 7.000 ton.
Baca juga: Kerusakan kawasan TWA Bukit Kaba segera dipulihkan
"Alokasi pupuk yang kita terima tahun ini terdiri dari jenis urea sebanyak 1.133 ton, SP-36 sebanyak 687 ton, ZA 640 ton, NPK phonska 3.017 ton, dan pupuk organik sebanyak 1.412 ton," ujar dia.
Pupuk bersubsidi yang dialokasikan ke wilayah itu sampai dengan akhir Juni 2019 lalu baru terserap 1.295 ton dengan rincian pupuk urea sebanyak 532 ton, ZA sebanyak 96 ton, SP-36 153 ton, NPK phonska 369 ton dan pupuk organik 145 ton.
Baca juga: Polres Rejang Lebong amankan satwa dilindungi
Sejauh ini penyerapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Rejang Lebong dinilainya masih rendah, tidak heran jika alokasi pupuk yang diterima pada tahun ini mengalami pengurangan dari tahun sebelumnya.
Turunnya jumlah penyerapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Rejang Lebong disebabkan beberapa faktor seperti adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman, kemudian adanya pengaruh dari banjir yang terjadi beberapa waktu lalu sehingga banyak petani yang belum menggarap lahan mereka.
Sementara itu, untuk harga jual pupuk bersubsidi tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya antara lain pupuk urea Rp1.500 per kg, SP-36 Rp2.000 per kg, NPK phonska Rp2.300 dan ZA seharga Rp1.400 serta pupuk organik Rp500 per kg.
Baca juga: Harga biji kopi di Rejang Lebong turun
Baca juga: Damkar Rejang Lebong siagakan 114 personel
Baca juga: Jadwal pelantikan anggota DPRD Rejang Lebong belum ditentukan
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Direktur PT Suke Indo Buana Agro, Ujang Syarifudin, selaku distributor pupuk bersubsidi di Kabupaten Rejang Lebong, kepada sejumlah wartawan di Rejang Lebong, Senin mengatakan jumlah kuota yang diterima daerah itu tahun lebih sedikit dari tahun sebelumnya lebih dari 7.000 ton.
Baca juga: Kerusakan kawasan TWA Bukit Kaba segera dipulihkan
"Alokasi pupuk yang kita terima tahun ini terdiri dari jenis urea sebanyak 1.133 ton, SP-36 sebanyak 687 ton, ZA 640 ton, NPK phonska 3.017 ton, dan pupuk organik sebanyak 1.412 ton," ujar dia.
Pupuk bersubsidi yang dialokasikan ke wilayah itu sampai dengan akhir Juni 2019 lalu baru terserap 1.295 ton dengan rincian pupuk urea sebanyak 532 ton, ZA sebanyak 96 ton, SP-36 153 ton, NPK phonska 369 ton dan pupuk organik 145 ton.
Baca juga: Polres Rejang Lebong amankan satwa dilindungi
Sejauh ini penyerapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Rejang Lebong dinilainya masih rendah, tidak heran jika alokasi pupuk yang diterima pada tahun ini mengalami pengurangan dari tahun sebelumnya.
Turunnya jumlah penyerapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Rejang Lebong disebabkan beberapa faktor seperti adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman, kemudian adanya pengaruh dari banjir yang terjadi beberapa waktu lalu sehingga banyak petani yang belum menggarap lahan mereka.
Sementara itu, untuk harga jual pupuk bersubsidi tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya antara lain pupuk urea Rp1.500 per kg, SP-36 Rp2.000 per kg, NPK phonska Rp2.300 dan ZA seharga Rp1.400 serta pupuk organik Rp500 per kg.
Baca juga: Harga biji kopi di Rejang Lebong turun
Baca juga: Damkar Rejang Lebong siagakan 114 personel
Baca juga: Jadwal pelantikan anggota DPRD Rejang Lebong belum ditentukan
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019