Bengkulu (ANTARABengkulu) - Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP-DAS) Ketahun Bengkulu mulai
2013 memprogramkan pembagian bibit pohon sengon secara besar-besaran,
untuk mendukung pengembangan pohon sengon di Provinsi Bengkulu.
"Sekarang kita tengah mempersiapkan sumber daya manusia untuk mengelola pengembangan pohon sengon tersebut," kata Kepala BPDAS Ketahun Bengkulu Sumarsono, Selasa.
Ia mengatakan, persiapan pengembangan kayu sengon itu pihaknya mengajak 80 mahasiswa dari dua perguruan tinggi, para camat dan kepala desa sebagai sasaran tanaman sengon tersebut studi banding ke Joyakarta.
Rombongan itu sudah diberangkatkan, Senin (5/11) dengan dua bus selama tiga hari di sekitar Jogyakarta dan Kabupaten Wonosobo, Jateng.
Pengembangan kayu singon itu tahap pertama di Kabupaten Kepahiang dan rejang Lebong karena kepala daerahnya sudah mengusulkan untuk minta pasokan bibit.
Pada 2012 sudah dibantu sebanyak 100 ribu batang, namun tahun depan pihaknya akan menyalurkan bibit kayu sengon mencapai ratusan ribu batang.
"Bibit sengon itu baru diusulkan ke pusat untuk disetujui karena lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya," ujarnya.
Kabid Sarana BPDAS Bengkulu Kuliahadi menjelaskan, tanaman kayu singon itu bisa dipanen pada usia empat sampai enam tahun, setiap hektare bisa ditanam 3.000 batang.
Tanaman sebanyak itu nantinya bisa dipanen dengan pola tebang pilih dan menghasilkan uang rata-rata Rp200 juta per hektare.
Pada tanaman singon itu daunnya bisa dijadikan pakan ternak dan dibawah naungannya bisa ditanam berbagai jenis bahan makanan serta palawija hingga kayu itu berukur empat tahun, ujarnya. (Z005)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Sekarang kita tengah mempersiapkan sumber daya manusia untuk mengelola pengembangan pohon sengon tersebut," kata Kepala BPDAS Ketahun Bengkulu Sumarsono, Selasa.
Ia mengatakan, persiapan pengembangan kayu sengon itu pihaknya mengajak 80 mahasiswa dari dua perguruan tinggi, para camat dan kepala desa sebagai sasaran tanaman sengon tersebut studi banding ke Joyakarta.
Rombongan itu sudah diberangkatkan, Senin (5/11) dengan dua bus selama tiga hari di sekitar Jogyakarta dan Kabupaten Wonosobo, Jateng.
Pengembangan kayu singon itu tahap pertama di Kabupaten Kepahiang dan rejang Lebong karena kepala daerahnya sudah mengusulkan untuk minta pasokan bibit.
Pada 2012 sudah dibantu sebanyak 100 ribu batang, namun tahun depan pihaknya akan menyalurkan bibit kayu sengon mencapai ratusan ribu batang.
"Bibit sengon itu baru diusulkan ke pusat untuk disetujui karena lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya," ujarnya.
Kabid Sarana BPDAS Bengkulu Kuliahadi menjelaskan, tanaman kayu singon itu bisa dipanen pada usia empat sampai enam tahun, setiap hektare bisa ditanam 3.000 batang.
Tanaman sebanyak itu nantinya bisa dipanen dengan pola tebang pilih dan menghasilkan uang rata-rata Rp200 juta per hektare.
Pada tanaman singon itu daunnya bisa dijadikan pakan ternak dan dibawah naungannya bisa ditanam berbagai jenis bahan makanan serta palawija hingga kayu itu berukur empat tahun, ujarnya. (Z005)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012