Bupati Mukomuko motivasi ibu-ibu kreatif mengolah makanan
Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu Choirul Huda mengatakan pemerintah menyelenggarakan lomba cipta menu Beragam, Bergizi seimbang dan Aman (B2SA) tingkat Provinsi Bengkulu untuk memotivasi para ibu-ibu agar lebih kreatif dalam mengolah makanan yang berbasis sumber daya lokal.
“Saya berharap melalui ajang lomba cipta B2SA ini memotivasi ibu-ibu untuk belajar meningkatkan ilmu di bidang mengelola pangan lokal, sehingga bisa meningkatkan kreativitas dalam memberikan menu makan untuk keluarga yang bergizi, sehat, seimbang dan aman,” kata Bupati Mukomuko Choirul Huda dalam keterangannya di Mukomuko.
Ia mengatakan hal itu saat menyampaikan sambutan dalam lomba cipta menu Beragam, Bergizi seimbang dan Aman (B2SA) tingkat Provinsi Bengkulu tahun 2019 yang diselenggarakan di daerah ini.
Hadir dalam kegiatan ini Bupati Mukomuko Choirul Huda, Ketua TP PKK provinsi Bengkulu, Ketua TP PKK kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, dan perwakilan kepala daerah di provinsi setempat.
Ia mengatakan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak tidak mengkonsumsi satu jenis makanan saja tetapi beragam jenis makanan yang bersumber dari pangan lokal.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan Dinas Ketahanan Pangan provinsi dan kabupaten/kota tidak hanya menyelenggarakan lomba ini saja tetapi juga melihat dampak dari kegiatan lomba ini.
Ia mengatakan, adapun tujuan dan dampak yang diharapkan dari kegiatan lomba B2SA ini yang pertama adanya penurunan konsumsi beras per kapita termasuk terigu di daerah ini.
Ia menyatakan, meskipun secara nasional konsumsi beras secara per kapita di tingkat nasional tertinggi Provinsi Sumatera Utara, tetapi perbedaan konsumsi beras masyarakat Bengkulu beda tipis dengan Sumut.
Untuk itu, menurutnya, dengan adanya kegiatan seperti ini, target pemerintah tidak hanya menurunkan angka konsumsi beras masyarakat per kapita, kalau bisa dihilangkan sesuai dengan program “One Day Not Rice”.
Ia mengatakan, program ini yang harus dikampanyekan kepada masyarakat di daerah ini sehingga konsumsi beras masyarakat secara bertahap berkurang dibandingkan sebelumnya.(Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu Choirul Huda mengatakan pemerintah menyelenggarakan lomba cipta menu Beragam, Bergizi seimbang dan Aman (B2SA) tingkat Provinsi Bengkulu untuk memotivasi para ibu-ibu agar lebih kreatif dalam mengolah makanan yang berbasis sumber daya lokal.
“Saya berharap melalui ajang lomba cipta B2SA ini memotivasi ibu-ibu untuk belajar meningkatkan ilmu di bidang mengelola pangan lokal, sehingga bisa meningkatkan kreativitas dalam memberikan menu makan untuk keluarga yang bergizi, sehat, seimbang dan aman,” kata Bupati Mukomuko Choirul Huda dalam keterangannya di Mukomuko.
Ia mengatakan hal itu saat menyampaikan sambutan dalam lomba cipta menu Beragam, Bergizi seimbang dan Aman (B2SA) tingkat Provinsi Bengkulu tahun 2019 yang diselenggarakan di daerah ini.
Hadir dalam kegiatan ini Bupati Mukomuko Choirul Huda, Ketua TP PKK provinsi Bengkulu, Ketua TP PKK kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, dan perwakilan kepala daerah di provinsi setempat.
Ia mengatakan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak tidak mengkonsumsi satu jenis makanan saja tetapi beragam jenis makanan yang bersumber dari pangan lokal.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan Dinas Ketahanan Pangan provinsi dan kabupaten/kota tidak hanya menyelenggarakan lomba ini saja tetapi juga melihat dampak dari kegiatan lomba ini.
Ia mengatakan, adapun tujuan dan dampak yang diharapkan dari kegiatan lomba B2SA ini yang pertama adanya penurunan konsumsi beras per kapita termasuk terigu di daerah ini.
Ia menyatakan, meskipun secara nasional konsumsi beras secara per kapita di tingkat nasional tertinggi Provinsi Sumatera Utara, tetapi perbedaan konsumsi beras masyarakat Bengkulu beda tipis dengan Sumut.
Untuk itu, menurutnya, dengan adanya kegiatan seperti ini, target pemerintah tidak hanya menurunkan angka konsumsi beras masyarakat per kapita, kalau bisa dihilangkan sesuai dengan program “One Day Not Rice”.
Ia mengatakan, program ini yang harus dikampanyekan kepada masyarakat di daerah ini sehingga konsumsi beras masyarakat secara bertahap berkurang dibandingkan sebelumnya.(Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019