Personel Polda Sumatera Selatan menggelar shalat istisqo atau shalat minta hujan di lapangan Mapolda untuk mencegah bencana kabut asap pada musim kemarau 2019 ini, di mana selama sebulan terakhir tidak turun hujan sama sekali.
"Pada puncak kemarau Agustus ini mulai banyak kawasan hutan dan lahan gambut yang terbakar, dengan shalat istisqo diharapkan hari tanpa hujan segera berakhir," kata Wakapolda Sumsel, Brigjen Pol Rudi Setiawan seusai shalat istisqo di lapangan Mapolda, Palembang, Selasa.
Baca juga: Keluarga korban mutilasi di Sumsel minta terdakwa Prada DP dihukum mati
Setelah shalat in kami berdoa dan mengiharapkankan Allah SWT segera memberikan rahmatNya dengan menurunkan hujan sehingga terjadi pembasahan kawasan hutan dan lahan gambut yang pada musim kemarau ini kondisinya kering dan banyak yang mulai terbakar," tambahnya.
Masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akhir-akhir ini semakin banyak terjadi, pihaknya bersama anggota Satgas Siaga Darurat Bencana Asap berupaya melakukan berbagai kegiatan penanggulangannya.
Dengan kegiatan penanggulangan bersama, kata dia, sejauh ini karhutla di sejumlah kabupaten rawan terbakar seperti Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Musi Banyuasin dapat dikendalikan sehingga bisa dicegah terjadinya bencana kabut asap yang dapat menimbulkan gangguan berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat.
Untuk mendukung Satgas Gabungan Siaga Darurat Bencana Asap Sumsel melakukan kegiatan penanggulangan karhutla, pihaknya menurunkan Brimob ke daerah yang mengalami karhutla seperti di Kabupaten Musi Banyuasin.
Baca juga: Oknum TNI terdakwa mutilasi di Sumsel dituntut penjara seumur hidup
Selain membantu operasi darat melakukan pencegahan dan pemadaman kawasan hutan dan lahan gambut yang terbakar, pihaknya juga berupaya menegakkan hukum terhadap siapapun yang terbukti melakukan pembakaran yang berpotensi mengakibatkan bencana kabut asap pada musim kemarau ini.
Sementara sebelumnya prajurit TNI dari Korem 044 Garuda Dempo juga menggelar shalat istisqo meminta kepada Allah SWT agar diturunkan hujan di wilayah Sumsel yang sekitar satu bulan tidak turun hujan guna mengatasi karhutla yang terjadi akhir-akhir ini agar tidak semakin parah.
Komandan Korem 044 Gapo, Kolonel (Arh) Sonny Septiono mengatakan masalah karhutla akhir-akhir ini semakin banyak terjadi, sehingga pihaknya bersama anggota Satgas Siaga Darurat Bencana Asap berupaya melakukan berbagai kegiatan penanggulangannya.
Kegiatan penanggulangan karhutla yang dilakukan Satgas Gabungan Siaga Darurat Bencana Asap Sumsel seperti melakukan operasi darat melakukan pencegahan dan pemadaman kawasan hutan dan lahan gambut yang terbakar.
Kemudian satgas juga melakukan operasi udara dengan menggunakan beberapa helikopter dan pesawat yang memiliki kemampuan pengeboman air di lokasi Karhutla yang sulit dijangkau, demikian Sonny Septiono.
Baca juga: Alex Noerdin diperiksa Kejagung lebih dari enam jam
Baca juga: Karhutla picu penderita ISPA capai 274.502 orang di Sumsel
Baca juga: Warga Sumsel diimbau gunakan masker
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
"Pada puncak kemarau Agustus ini mulai banyak kawasan hutan dan lahan gambut yang terbakar, dengan shalat istisqo diharapkan hari tanpa hujan segera berakhir," kata Wakapolda Sumsel, Brigjen Pol Rudi Setiawan seusai shalat istisqo di lapangan Mapolda, Palembang, Selasa.
Baca juga: Keluarga korban mutilasi di Sumsel minta terdakwa Prada DP dihukum mati
Setelah shalat in kami berdoa dan mengiharapkankan Allah SWT segera memberikan rahmatNya dengan menurunkan hujan sehingga terjadi pembasahan kawasan hutan dan lahan gambut yang pada musim kemarau ini kondisinya kering dan banyak yang mulai terbakar," tambahnya.
Masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akhir-akhir ini semakin banyak terjadi, pihaknya bersama anggota Satgas Siaga Darurat Bencana Asap berupaya melakukan berbagai kegiatan penanggulangannya.
Dengan kegiatan penanggulangan bersama, kata dia, sejauh ini karhutla di sejumlah kabupaten rawan terbakar seperti Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Musi Banyuasin dapat dikendalikan sehingga bisa dicegah terjadinya bencana kabut asap yang dapat menimbulkan gangguan berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat.
Untuk mendukung Satgas Gabungan Siaga Darurat Bencana Asap Sumsel melakukan kegiatan penanggulangan karhutla, pihaknya menurunkan Brimob ke daerah yang mengalami karhutla seperti di Kabupaten Musi Banyuasin.
Baca juga: Oknum TNI terdakwa mutilasi di Sumsel dituntut penjara seumur hidup
Selain membantu operasi darat melakukan pencegahan dan pemadaman kawasan hutan dan lahan gambut yang terbakar, pihaknya juga berupaya menegakkan hukum terhadap siapapun yang terbukti melakukan pembakaran yang berpotensi mengakibatkan bencana kabut asap pada musim kemarau ini.
Sementara sebelumnya prajurit TNI dari Korem 044 Garuda Dempo juga menggelar shalat istisqo meminta kepada Allah SWT agar diturunkan hujan di wilayah Sumsel yang sekitar satu bulan tidak turun hujan guna mengatasi karhutla yang terjadi akhir-akhir ini agar tidak semakin parah.
Komandan Korem 044 Gapo, Kolonel (Arh) Sonny Septiono mengatakan masalah karhutla akhir-akhir ini semakin banyak terjadi, sehingga pihaknya bersama anggota Satgas Siaga Darurat Bencana Asap berupaya melakukan berbagai kegiatan penanggulangannya.
Kegiatan penanggulangan karhutla yang dilakukan Satgas Gabungan Siaga Darurat Bencana Asap Sumsel seperti melakukan operasi darat melakukan pencegahan dan pemadaman kawasan hutan dan lahan gambut yang terbakar.
Kemudian satgas juga melakukan operasi udara dengan menggunakan beberapa helikopter dan pesawat yang memiliki kemampuan pengeboman air di lokasi Karhutla yang sulit dijangkau, demikian Sonny Septiono.
Baca juga: Alex Noerdin diperiksa Kejagung lebih dari enam jam
Baca juga: Karhutla picu penderita ISPA capai 274.502 orang di Sumsel
Baca juga: Warga Sumsel diimbau gunakan masker
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019