Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bengkulu menyebutkan masih membutuhkan lima unit sirene peringatan dini tsunami yang akan ditempatkan di lima titik rawan bencana di daerah itu.

"Alat yang ada saat ini baru dua unit, keduanya di Kota Bengkulu, sedangkan enam kabupaten lainnya berada di sepanjang pesisir pantai barat yang rawan gempa dan tsunami," kata Pelaksana harian Kepala Bidang Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Aidil Fitri Fransisco di Bengkulu, Selasa.

Alat sirene peringatan dini tsunami bantuan BMKG berada di lingkungan kantor Pemerintah Provinsi Bengkulu dan satu unit lainnya di pusat olahraga Pantai Panjang.  Padahal kata dia, lima titik penting yang perlu penambahan sirene tsunami antara lain di Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Kaur, Teluk Sepang Kota Bengkulu, Kecamatan Lais Bengkulu Utara dan di Pulau Enggano.

"Rencananya ada penambahan dua unit yang akan ditempatkan di Mukomuko dan Kaur pada 2013 tapi ini baru rencana," katanya. Mahalnya peralatan tersebut membuat daerah mengalami kesulitan untuk pengadaannya.

Dua unit sirene yang ada di Kota Bengkulu kata dia dikendalikan oleh petugas di BPBD Bengkulu namun dapat diambilalih oleh BKMG jika 11 menit setelah gempa petugas BPBD Bengkulu belum mengaktifkan. Untuk pemeliharaan alat tersebut, petugas BPBD secara rutin melakukan tes dengan mengaktifkan alat tersebut setiap bulannya pada tanggal 26.

"Sebelum sirene itu berbunyi ada rekaman suara yang akan memberitahukan kepada warga bahwa itu hanya tes, sehingga warga tidak panik," katanya. Jika peralatan tersebut tidak berbunyi kata dia, maka petugas dari Pasifik Satelit Nusantara (PSN) yang merupakan pihak ketiga akan mengecek gangguan terhadap alat tersebut.

Aidil mengatakan peralatan sirene peringatan dini tsunami dibutuhkan di seluruh kabupaten yang berada di pesisir barat Sumatra. Minimal kata dia setiap pemukiman padat penduduk di pesisir pantai memiliki peralatan tersebut sebab Bengkulu berada pada pertemuan lempeng aktif Indoaustralia dan Eurasia.(RNI)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012