Banda Aceh (ANTARA Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat sudah merancang 14 objek sebagai dukungan menyambut Provinsi Aceh sebagai destinasi (kunjungan) wisata religi bagi muslim dunia.

Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Telekomunikasi Aceh Barat Mulyadi di Meulaboh, Jumat mengatakan rancangan dan konsep 14 destinasi wisata itu akan dibahas dalam waktu dekat sebagai program 2013.

"Mudah-mudahan apa yang sudah kita rancang dan terkonsep ini mendapat dukungan penuh dari Bupati Alaidinsyah, sehingga tekad bersama mewujudkan Aceh menjadi destinasi wisata tercapai," katanya.

Dijelaskan, 14 destinasi wisata dimaksud yakni hampir 70 persen wisata religi dan 30 persen lainnya adalah wisata alam, bahari dan sejarah mulai dari pembenahan infrastruktur hingga penyediaan penginapan agar tertampung sebanyak-banyaknya tamu berkunjung.

Aceh Barat memiliki budaya rutin dapat dijual sebagai wisata religi seperti Tawajuh, mesjid tua dan Al quran peningalan ratusan tahun di Kecamatan Panton Reu, Masjid Baitul Makmur posisi 100 termegah di Asia (Johan Pahlawan), makam pahlawan (Teuku Umar, Po Cut Bareun), Kupiah Meukeutop, pantai Batu Putih di Kecamatan Johan Pahlawan.

Kawasan wisata alam seperti wisata bahari di Pantai Merah Putih yang lengkap peninggalan sejarah, Pantai Batu Putih, Pantai Suak Geudeubang, wisata buatan dan banyak lokasi wisata lain yang setiap saat dipadati pengunjung dihari libur.

Untuk lebih memfokuskan pengembangan wisata kata dia, Pemkab Aceh Barat kedepan mewacanakan pembentukan kedinasan terpisah yakni menjadikan Dinas Pariwisata, Kebudayaan dan Olah Raga.

"Kami belum tahu apakah program pengembangan wisata 2013 disetujui dimasa pemimpin baru ini, karena banyak lokasi wisata kita yang sudah ada selama ini namun seperti tak bertuan," imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan, dalam upaya melengkapkan promosi wisata seniman di Aceh Barat baru-baru ini sudah mulai aktif yang ditandai dengan terbentuknya kembali Dewan Kesenian Aceh (DKA) setelah mati suri tidak dapat menyalurkan kreaktifitas karena selalu terbentur dukungan semua pihak.

Kata Mulyadi, dengan kreaktifitas para seniman akan mampu menghidupkan suasana di kawasan wisata, tidak hanya bersifat even tertentu, tapi juga diharapkan dapat menjadi rutinitas, sehingga dapat menjadi tontonan para wisatawan berkunjung.

Selain itu, di kawasan objek wisata tersebut akan ada dorongan menjadikan masyarakat setempat kreaktif dalam mengembangkan hasil karya seni seperti membangun kios kecil menjual berbagai souvenir dan kerajinan tangan khas daerah untuk buah tangan para wisatawan ketika kembali ke daerah asal.

"Dengan terbentuknya DKA ini otomatis sangat keterkaitan dalam mempromosikan kawasan wisata, peran seniman dan masyarakat juga sangat dibutuhkan menghidupkan kawasan wisata dengan berbagai aktivitas," katanya menambahkan. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012