Pekanbaru (ANTARA Bengkulu) - Bencana banjir yang melanda Riau pada akhir tahun 2012 telah merenggut sedikitnya empat nyawa manusia, masing-masing atas nama Wito (berumur 9 tahun), Zaki (7) dan Ali Akbar (40) serta Agit Brian Niko (8).

Data Badan Search And Resque Nasional (Basarnas) Pekanbaru, Minggu, menyebutkan, ketiga korban atas nama Wito, Zaki dan Ali Akbar merupakan korban banjir atas peristiwa meluapnya Sungai Sebanyang, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar pada akhir Oktober lalu.

Sementara seorang lagi atas nama Agit Brian Niko merupakan korban banjir yang terjadi di Kabupaten Pelalawan pada Kamis (15/11).

"Dari data yang kami rangkum, selama musim hujan yang menyebabkan banjir dan meluapnya air sungai pada akhir tahun ini, ada tiga korban meninggal dunia di Kampar dan satu di Pelalawan," kata Humas Basarnas Pekanbaru, Kukuh Widodo.

Dia mengatakan, untuk tiga korban meninggal di Kampar, sebelumnya sempat dinyatakan hilang beberapa hari. Tiga korban tersebut akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa setelah pencarian lebih dari 24 jam.

Ketika itu, demikian Kukuh, pencarian korban tenggelam di Sungai Sebanyang dilakukan secara bersama-sama antara Basarnas dan masyarakat serta Tim Tanggap Darurat Bencana (Tagana) Kabupaten Kampar.

"Korban tenggelam akibat meluapnya air sungai saat musim hujan. Korban hanyut karena derasnya arus sungai waktu itu," katanya.

Sementara korban terakhir atas nama Agit Brian Niko, dikabarkan meninggal dunia setelah terseret derasnya arus sungai yang membelah Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, usai wilayah itu dilanda hujan deras secara terus menerus.

Analis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Warih Budi Letari menyatakan, musim hujan akan melanda sebagian besar wilayah Riau hingga Desember mendatang.

"Untuk itu, warga diminta waspada terhadap ancaman banjir yang bisa sewaktu-waktu melanda berbagai kawasan rentan terutama daerah permukiman yang berada di daerah aliran sungai," katanya.(ant)

Pewarta:

Editor : Ferri Aryanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012