Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ikut berupaya mengevakuasi korban dalam dua mobil yang diduga terseret longsor hingga jatuh ke jurang di jalan negara penghubung Solok-Padang tepatnya di Sitinjau Lauik.
"Informasi dari pengendara ada mobil yang terseret material longsor dan jatuh ke jurang. Ada suara minta tolong dari bawah. Kita coba evakuasi bersama masyarakat dan tim yang ikut dalam rombongan," katanya sebelum turun ke jurang tempat dua mobil terseret longsor, Minggu.
Masyarakat bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi dan tim yang turun hingga ke dasar jurang menemukan dua mobil minibus yang terseret longsor. Ada enam orang yang terkurung di dalam mobil yang ringsek parah.
Evakuasi terkendala pintu mobil yang tidak bisa dibuka. Namun dengan peralatan seadanya pintu berhasil dibuka paksa.
Empat korban berhasil dikeluarkan dengan selamat dari mobil. Namun dua korban sulit dikeluarkan karena terjepit dan kondisi yang sangat lemah. Meski demikian semua korban hingga pukul 18:50 WIB masih selamat.
Tim gubernur awalnya membawa beberapa kain sarung untuk digunakan sebagai tandu darurat untuk mencoba mengevakuasi korban ke atas, kembali ke jalan.
Tandu darurat digunakan karena belum ada tandu yang tersedia. Sementara kondisi arus lalu lintas sudah macet total dari arah Padang maupun dari Solok sehingga petugas penyelamat kesulitan menuju lokasi.
Namun pada pukul 18:40 WIB dua mobil ambulans dari Padang dan Solok berhasil sampai di lokasi untuk membantu evakuasi korban.
Informasi dari pengendara yang terjebak macet, David (30) pada saat kejadian ada lima mobil yang terkena material longsor. Tiga dari lima mobil itu berhasil selamat meski mengalami kerusakan dan dipenuhi lumpur. Sementara dua mobil terseret hingga jatuh ke jurang.
Bencana melanda Sumbar sejak Sabtu (11/5). Selain longsor yang terjadi pada beberapa titik, banjir juga terjadi pada tiga kabupaten di Sumbar masing-masing Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Padang Panjang.
Hingga Minggu (12/5) pukul 14:30 WIB tercatat 27 orang orang meninggal dunia akibat bencana.