Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menargetkan 7.504 pasangan usia subur (PUS) menjadi akseptor baru Program Keluarga Berencana pada 2019.

"Kalau target akseptor baru 7.504 pasangan, namun pencapaiannya hingga bulan Juli tahun ini baru 1.660 pasangan atau 22 persen,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Pemkab Mukomuko Agus dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.

Meskipun pencapaian peserta baru KB hingga Juli tahun ini masih rendah dari target tahun ini, kata dia, pencapaian jumlah peserta baru KB secara kualitas tergolong banyak.

Dari 1.660 pasangan usia subur yang menjadi peserta baru KB hingga Juli 2019, tercatat 526 pasangan di antaranya yang menggunakan alat obat kontrasepsi (alokon) dengan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), seperti IUD, MOW, dan implan.

“Dari sebanyak ratusan pasangan usia subur yang menggunakan berbagai jenis alokon MKJP ini, sebanyak 367 pasangan atau paling banyak menggunakan alakon implan,” ujar dia.

Ia mengatakan sekarang ini MKJP menjadi prioritas pemerintah karena metode itu dianggap efektif untuk mengurangi angka kelahiran anak dibandingkan dengan penggunaan alokon non-MKJP seperti suntik dan pil.

Instansi itu melalui petugas lapangan keluarga berencana dan tim keluarga berencana keliling desa dan kecamatan untuk mengoptimalkan pemanfaatan waktu selama empat bulan ke depan guna mencapai target yang telah ditetapkan.

Ia menjelaskan tim keluarga berencana setempat rutin setiap bulan keliling ke seluruh kecamatan untuk memberikan pelayanan KB secara gratis kepada pasangan usia subur.

Selain itu, kata dia, ada petugas di puskesmas yang memberikan pelayanan KB secara gratis bagi pasangan usia subur.

Ia mengatakan petugas instansi itu juga memberikan pelayanan kesehatan saat kegiatan TMKK dan Hari Keluarga. 

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019