Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, kembali dikepung kabut asap pada Minggu (15/9) mengakibatkan sejumlah penerbangan terganggu hingga membuat calon penumpang kecewa.
"Kami sangat sesalkan adanya asap ini. Karena harusnya bisa tiba di Jakarta lebih pagi jadi terlambat begini," ucap Rianto, salah satu calon penumpang yang ditemui ANTARAdi gedung terminal bandara.
Warga Banjarmasin yang ingin ke Jakarta untuk keperluan pekerjaan berharap kebakaran lahan dapat segera teratasi agar asap yang ditimbulkan tak lagi muncul.
"Kami menunggu tindakan tegas dari aparat untuk menangkap pelaku pembakar lahan. Kami percaya polisi hebat dan bisa mengungkapnya," kata pegawai di salah satu BUMN itu.
Senada disampaikan calon penumpang lainnya Irwan. Dia nampak sangat kesal karena selalu kena penundaan jika penerbangan pagi hari akibat kabut asap.
"Kebetulan saya senangnya pergi pagi ke Jakarta. Kalau begini, jadi terganggu semua kegiatan. Semoga tidak ada lagi pembakaran lahan yang setiap musim kemarau selalu terulang. Ungkap dong polisi setiap lahan yang terbakar, pasti ada pelakunya, tidak mungkin lahan terbakar sendiri," harapnya.
Sementara dari keterangan Humas Bandara Syamsudin Noor, pada Minggu pagi ada enam penerbangan yang tertunda alias tidak bisa lepas landas tepat waktu sesuai jadwal.
Kemudian pesawat yang akan mendarat di Syamsudin Noor juga ada enam yang menunda keberangkatannya di bandara asal lantaran jarak pandang tak memenuhi syarat minimal dari kebutuhan pilot untuk mendarat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
"Kami sangat sesalkan adanya asap ini. Karena harusnya bisa tiba di Jakarta lebih pagi jadi terlambat begini," ucap Rianto, salah satu calon penumpang yang ditemui ANTARAdi gedung terminal bandara.
Warga Banjarmasin yang ingin ke Jakarta untuk keperluan pekerjaan berharap kebakaran lahan dapat segera teratasi agar asap yang ditimbulkan tak lagi muncul.
"Kami menunggu tindakan tegas dari aparat untuk menangkap pelaku pembakar lahan. Kami percaya polisi hebat dan bisa mengungkapnya," kata pegawai di salah satu BUMN itu.
Senada disampaikan calon penumpang lainnya Irwan. Dia nampak sangat kesal karena selalu kena penundaan jika penerbangan pagi hari akibat kabut asap.
"Kebetulan saya senangnya pergi pagi ke Jakarta. Kalau begini, jadi terganggu semua kegiatan. Semoga tidak ada lagi pembakaran lahan yang setiap musim kemarau selalu terulang. Ungkap dong polisi setiap lahan yang terbakar, pasti ada pelakunya, tidak mungkin lahan terbakar sendiri," harapnya.
Sementara dari keterangan Humas Bandara Syamsudin Noor, pada Minggu pagi ada enam penerbangan yang tertunda alias tidak bisa lepas landas tepat waktu sesuai jadwal.
Kemudian pesawat yang akan mendarat di Syamsudin Noor juga ada enam yang menunda keberangkatannya di bandara asal lantaran jarak pandang tak memenuhi syarat minimal dari kebutuhan pilot untuk mendarat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019