Limbah pencucian pipa boiler Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara di daerah Teluk Sepang berupa air berbuih tebal berwarna abu-abu dibuang ke laut. 

"Kami tidak tahu apakah limbah berupa buih tebal berwarna abu-abu itu mengandung bahan berbahaya, yang jelas langsung dibuang ke laut," kata Koordinato Posko Perjuangan LIngkungan Sehat Kelurahan Teluk Sepang, Hamidin di Bengkulu, Kamis. 

Ia menjelaskan air limbah tersebut ditemukan keluar dari saluran limbah air bahang. Dari pengamatan warga, penggunaan boiler telah diujicoba sebanyak tiga kali.

"Saya khawatir karena limbah yang dibuang ke laut itu berbuih dan warna hitam," ujarnya. 

Hamidin menyebutkan bahwa masyarakat Teluk Sepang takut jika PLTU batu bara beroperasi karena akan sangat mengerikan jika limbah batu bara masuk ke dalam laut. 

Masyarakat juga mengkhawatirkan abu pembakaran PLTU yang membakar 2.700 ton batu bara yang akan keluar dari cerobong yang akan mencemari udara yang dihirup warga sehari-hari.

"Saat ini masyarakat mengeluhkan debu, yang awalnya tidak seberapa ditambah dengan adanya PLTU akan tambah parah," katanya. 

Selain itu masyarakat Teluk Sepang juga mengkhawatirkan air panas dan limbah yang berasal dari PLTU yang dibuang langsung ke laut. 

Terkait limbah pencucian boiler tersebut, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Ahyan Endu mengatakan belum dapat memberikan penjelasan sebab saat ini sedang menjalani dinas luar di Jakarta.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019