Kristian Sitepu, bocah berusia 12 tahun di Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, tewas dibunuh ayah kandungnya sendiri.
Kapolsek Pancur Batu Kompol Faidir, Sabtu, mengatakan, pembunuhan itu dilakukan Menang Sitepu alias Gondang (31) di rumahnya pada Sabtu (28/9) tengah malam sekitar pukul 00.45 WIB.
"Korban mengalami luka tusukan di bagian leher dan bahu sebelah kanan," katanya.
Baca juga: Pembunuhan sadis terhadap anak kandung di Deliserang, ayah malu korban malas sekolah dan sering mencuri
Malam itu, istri tersangka bernama Natara Br Sembiring (42) terbangun dan melihat tersangka tidak ada di dalam kamar.
Natara kemudian keluar dari kamar dan melihat tersangka telah memegang pisau yang berlumuran darah, sedangkan anaknya sudah terbaring di lantai dalam kondisi leher penuh darah.
Melihat hal tersebut, Natara spontan langsung memeluk tersangka. Saat itu juga Natara tekena tusukan pisau di bagian jari tangan sebelah kanan karena mencoba merampas pisau dari tersangka.
Natara langsung menjerit meminta tolong kepada tetangganya. Tidak lama kemudian warga setempat berdatangan.
"Tersangka sempat melarikan diri namun berhasil diamankan petugas di tempat persembunyiannya di Desa Durinsimbelang dan langsung dibawa ke Polsek Pancur Batu," jelasnya.
Baca juga: Pelaku pembunuhan: Saya menyesal dan minta maaf sebesar-besarnya kepada keluarga Kristina
Baca juga: Terungkap fakta terbaru kasus pembunuhan siswi SMK di Taput, korban disetubuhi di sebuah gubuk
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Kapolsek Pancur Batu Kompol Faidir, Sabtu, mengatakan, pembunuhan itu dilakukan Menang Sitepu alias Gondang (31) di rumahnya pada Sabtu (28/9) tengah malam sekitar pukul 00.45 WIB.
"Korban mengalami luka tusukan di bagian leher dan bahu sebelah kanan," katanya.
Baca juga: Pembunuhan sadis terhadap anak kandung di Deliserang, ayah malu korban malas sekolah dan sering mencuri
Malam itu, istri tersangka bernama Natara Br Sembiring (42) terbangun dan melihat tersangka tidak ada di dalam kamar.
Natara kemudian keluar dari kamar dan melihat tersangka telah memegang pisau yang berlumuran darah, sedangkan anaknya sudah terbaring di lantai dalam kondisi leher penuh darah.
Melihat hal tersebut, Natara spontan langsung memeluk tersangka. Saat itu juga Natara tekena tusukan pisau di bagian jari tangan sebelah kanan karena mencoba merampas pisau dari tersangka.
Natara langsung menjerit meminta tolong kepada tetangganya. Tidak lama kemudian warga setempat berdatangan.
"Tersangka sempat melarikan diri namun berhasil diamankan petugas di tempat persembunyiannya di Desa Durinsimbelang dan langsung dibawa ke Polsek Pancur Batu," jelasnya.
Baca juga: Pelaku pembunuhan: Saya menyesal dan minta maaf sebesar-besarnya kepada keluarga Kristina
Baca juga: Terungkap fakta terbaru kasus pembunuhan siswi SMK di Taput, korban disetubuhi di sebuah gubuk
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019