Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, akhirnya mendapatkan dua ekor ikan "Mikih" yang endemik dan hanya ada di daerah itu, dalam keadaan hidup, di Sungai Air Dikit.
"Kita dibantu nelayan, menangkap dua ekor ikan 'Mikih' betina dalam keadaan hidup, di Sungai Air Dikit," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko, Eddy Apriyanto, di Mukomuko, Senin.
Dua ekor ikan "Mikih" betina yang baru selesai bertelur itu, menurut dia, saat ini dimasukkan dalam sebuah kolam di Balai Pembenihan Ikan di Kecamatan Lubuk Pinang, guna dipelihara.
"Sekarang itu kami mulai mencoba melakukan tahapan penjinakan ikan tersebut, sambil meunggu kordinasi lebih lanjut dengan peneliti dari Balai Penelitian dan Pengembangan Budi Daya Ikan Air Tawar Bogor," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya mendapatkan ikan "Mikih" dalam keadaan itu, setelah semua peralatan seperti piber dan oksigen dibawa ke lokasi Sungai Air Dikit agar saat ikan tersebut ditangkap langsung diselamatkan dalam piber yang berisi oksigen.
Beruntung, lanjutnya, upaya dan kerja keras yang dilakukan oleh DPK dibantu nelayan setempat berhasil.
Sebelumnya, kata dia, berbagai upaya telah oleh DKP termasuk peneliti agar ikan "Mikih" dapat ditangkap dalam keadaan hidup dan contoh ikan "Mikih" hidup itu dibawa oleh peneliti ke Bogor.
Namun, lanjutnya, upaya itu tidak berhasil sehingga peneliti hanya membawa contoh ikan "Mikih" dalam kondisi telah mati.
"Kami akan berkordinasi kembali dengan peneliti terkait ikan 'Mikih' yang hidup ini, jika perlu ikan ini dibawa ke Bogor, untuk diteliti, sehingga kedepan ikan ini dapat dibudidayakan," ujarnya lagi.(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Kita dibantu nelayan, menangkap dua ekor ikan 'Mikih' betina dalam keadaan hidup, di Sungai Air Dikit," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko, Eddy Apriyanto, di Mukomuko, Senin.
Dua ekor ikan "Mikih" betina yang baru selesai bertelur itu, menurut dia, saat ini dimasukkan dalam sebuah kolam di Balai Pembenihan Ikan di Kecamatan Lubuk Pinang, guna dipelihara.
"Sekarang itu kami mulai mencoba melakukan tahapan penjinakan ikan tersebut, sambil meunggu kordinasi lebih lanjut dengan peneliti dari Balai Penelitian dan Pengembangan Budi Daya Ikan Air Tawar Bogor," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya mendapatkan ikan "Mikih" dalam keadaan itu, setelah semua peralatan seperti piber dan oksigen dibawa ke lokasi Sungai Air Dikit agar saat ikan tersebut ditangkap langsung diselamatkan dalam piber yang berisi oksigen.
Beruntung, lanjutnya, upaya dan kerja keras yang dilakukan oleh DPK dibantu nelayan setempat berhasil.
Sebelumnya, kata dia, berbagai upaya telah oleh DKP termasuk peneliti agar ikan "Mikih" dapat ditangkap dalam keadaan hidup dan contoh ikan "Mikih" hidup itu dibawa oleh peneliti ke Bogor.
Namun, lanjutnya, upaya itu tidak berhasil sehingga peneliti hanya membawa contoh ikan "Mikih" dalam kondisi telah mati.
"Kami akan berkordinasi kembali dengan peneliti terkait ikan 'Mikih' yang hidup ini, jika perlu ikan ini dibawa ke Bogor, untuk diteliti, sehingga kedepan ikan ini dapat dibudidayakan," ujarnya lagi.(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012