Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu Joni Marsius menyebutkan bahwa pihaknya telah menemukan sebanyak 304 lembar uang palsu yang beredar di Bengkulu.

"Kami memberi pengetahuan kepada masyarakat terhadap membedakan uang asli dengan uang palsu," kata Joni di kantor BI Bengkulu, Rabu. 
Ia mengatakan masih banyak masyarakat Bengkulu yang belum mampu membedakan uang palsu dan asli sehingga sering menerima uang palsu khususnya pedagang-pedagang kecil. 

Joni menjelaskan bahwa uang palsu yang diterima masyarakat paling banyak pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu dan ada juga pecahan Rp20 ribu. 

Mengenai teknik pembuatan uang palsu masih sama yaitu menggunakan printer warna. 

Ia menambahkan jika masyarakat yang mengerti 3D (dilihat, diraba, diterawang) akan langsung mengetahui apakah itu uang palsu atau uang asli. 

"Jadi uang asli itu dari bahan kertas, tinta dan teknik cetak sudah khusus," ujarnya. 

Untuk bulan Oktober BI menemukan ada sekitar 35 lembar uang palsu dan paling panyak pecahan Rp100 ribu yakni sebanyak 12 lembar sementara sisanya pecahan Rp50 ribu dan Rp20 ribu.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019