Mukomuko, Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, manargetkan tahun 2013, mulai mengekspor sebanyak 30 kilogram lebih kepiting soka ke luar daerah itu.
"Kami yakin target itu tercapai karena saat ini saja sudah ada sebanyak 10.000 keranjang atau sangkak untuk budi daya kepiting soka," kata Kabid Perikanan Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko, Am Azbas, di Mukomuko, Minggu.
Ia mengatakan, sekarang ada tiga orang pengusaha yakni dua orang dari Semarang dan satu orang dari Jakarta yang rutin memesan kepiting soka dari daerah itu, namun permintaannya tersebut belum dapat dipenuhi, karena produksinya masih sangat minim.
"Kelompok tani kita itu baru tahu sekarang membudidayakan kepiting soka, untuk itu perlu kerja keras kami membina mereka agar lebih serius dalam mengembangkan usahanya itu," ujarnya.
Kendati demikian, ia optimistis, setelah kelompok tani mulai melakukan aktivitas budi daya kepiting soka tahun ini, untuk target tahun 2013 sebanyak 30 Kg atau bisa lebih, kemungkinan dapat dicapai.
"Sebenarnya tidak sulit untuk mencapai target sebanyak itu karena di daerah ini jumlah kepiting bakau masih banyak apalagi warga di Desa Pasarsebelah rutin bekerja menangkap kepiting bakau," ujarnya.
Ia menjelaskan, jika di daerah lain seperti di Jawa, sangat sulit untuk mendapatkan anakan kepiting soka, sehingga di Jawa mereka mengharapkan impor dari wilayah Sumatera dan Kalimantan.
"Termasuk di daerah ini potensi kepiting soka masih sangat besar, tinggal lagi kelompok tani yang mengelolanya," ujarnya lagi. (ANTARA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Kami yakin target itu tercapai karena saat ini saja sudah ada sebanyak 10.000 keranjang atau sangkak untuk budi daya kepiting soka," kata Kabid Perikanan Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko, Am Azbas, di Mukomuko, Minggu.
Ia mengatakan, sekarang ada tiga orang pengusaha yakni dua orang dari Semarang dan satu orang dari Jakarta yang rutin memesan kepiting soka dari daerah itu, namun permintaannya tersebut belum dapat dipenuhi, karena produksinya masih sangat minim.
"Kelompok tani kita itu baru tahu sekarang membudidayakan kepiting soka, untuk itu perlu kerja keras kami membina mereka agar lebih serius dalam mengembangkan usahanya itu," ujarnya.
Kendati demikian, ia optimistis, setelah kelompok tani mulai melakukan aktivitas budi daya kepiting soka tahun ini, untuk target tahun 2013 sebanyak 30 Kg atau bisa lebih, kemungkinan dapat dicapai.
"Sebenarnya tidak sulit untuk mencapai target sebanyak itu karena di daerah ini jumlah kepiting bakau masih banyak apalagi warga di Desa Pasarsebelah rutin bekerja menangkap kepiting bakau," ujarnya.
Ia menjelaskan, jika di daerah lain seperti di Jawa, sangat sulit untuk mendapatkan anakan kepiting soka, sehingga di Jawa mereka mengharapkan impor dari wilayah Sumatera dan Kalimantan.
"Termasuk di daerah ini potensi kepiting soka masih sangat besar, tinggal lagi kelompok tani yang mengelolanya," ujarnya lagi. (ANTARA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012