Warga Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkuku Jumat sore kembali menemukan dua ekor bangkai penyu di pinggir pantai saat beraktivitas lari sore.

"Saya sedang jogging dengan beberapa teman kami menemukan dua ekor penyu mati," kata Yosa, pemuda Teluk Sepang.

Baca juga: Penyu ke-10 mati ditemukan dekat Lentera Merah Bengkulu

Penyu mati tersebut membuat jumlah penyu mati dalam dua bulan terakhir mencapai 12 ekor.

Aktivis lingkungan Bengkulu dari Yayasan Kanopi Hijau Indonesia, Suarli Salim mengatakan sudah berulangkali mendesak pemerintah daerah untuk mengusut penyebab kematian penyu yang merupakan satwa langka itu.

Ia mengatakan sejak 10 November penyu mati mulai ditemukan bangkainya di pantai Teluk Sepang.

Baca juga: BKSDA Bengkulu-Lampung kirim sampel empat penyu ke laboratorium

Hingga 6 Desember sudah 12 ekor bangkai penyu yang ditemukan masyarakat. Beberapa ekor penyu bahkan sudah diotopsi dokter hewan BKSDA Bengkulu.

Belum diketahui dengan pasti penyebab kematian spesies dilindungi itu yang jelas menurut warga kasus seperti ini belum pernah terjadi di Pantai Teluk Sepang.

Pada 4 Desember 2019 Dokter hewan BKSDA Bengkulu, Erni Suyanti Musabine mengambil sampel dari empat ekor penyu yang ditemukan mati dan mengirimkan sampel untuk diuji kandungan kimianya di laboratorium.

Baca juga: Kanopi : Usut sembilan penyu mati dekat PLTUB Bengkulu

Pengiriman dan pemeriksaan sampel ke laboratorium kata dia untuk mengetahui penyebab kematian spesies yang dilindungi tersebut.

Erni mengatakan dibutuhkan waktu selama dua minggu untuk mengetahui hasil pemeriksaan di laboratorium sehingga diketahui adanya indikasi racun yang menyebabkan kematian penyu.

Pewarta: Gogo Priogo

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019