Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu membudidayakan padi varietas lokal di sejumlah daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu Ricky Gunarwan di Bengkulu mengatakan varietas yang dikembangkan antara lain padi arel dari Kabupaten Rejang Lebong, delimo dan rampit putih dari Kabupaten Seluma, dan padi ratusamban wangi dari Kabupaten Bengkulu Utara.

Ia menambahkan bahwa varietas tersebut telah dibudidayakan di sejumlah daerah di Bengkulu dan telah mendapatkan sertifikat dari Kementerian Pertanian RI. 

Ricky mengatakan jika budidaya padi lokal harus terus dilindungi dan dilestarikan, karena memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan varietas padi lainnya. 

"Seperti lebih tahan terhadap hama dan penyakit, atau karena nasinya harum dan pulen," ujar Ricky. 

Ricky menyebutkan bahwa varietas padi lokal telah dilestarikan oleh beberapa petani yang ada di Bengkulu, seperti padi arel yang dikenal oleh masyarakat dengan sebutan padi koreng berasal dari Desa Duku Ulu, Kecamatan Curup Timur, Kabupaten Rejang Lebong. 

Padi arel dikenal dengan ciri utamanya yaitu daun bagian atas menguning memiliki tinggi tanaman >100 cm dan aroma nasi yang wangi ini banyak dibudidayakan di daerah Rejang Lebong.

Kemudian varietas delimo yang berasal dari kata delapan imo berasal dari Desa Talang Prapat, Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma.

Selanjutnya padi rampit putih atau yang dikenal dengan nama pulut putih asal Desa Karang Dapo, Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma. 

"Masyarakat menyebutnya dengan pulut putih karena varietas lokal ini termasuk kelompok padi ketan," terangnya. 

Padi ratusamban wangi, yang dikenal dengan sebutan padi pandan wangi berasal dari beberapa desa di Kabupaten Bengkulu Utara, antara lain Desa Sumber Agung dan Kelurahan Kemumu Kecamatan Kemumu, Desa Sido Luhur Kecamatan Padang Jaya, dan Desa Sido Urip Kecamatan Arga Makmur.

"Keempat varietas lokal ini telah terdaftar ini dikenal secara turun temurun oleh masyarakat dan masih terus dibudidakan hingga kini karena tanaman padi memiliki keunggulan tahan penyakit dan rasa nasi yang sangat disukai," tutupnya.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019