Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan terhitung sejak bulan Januari hingga tanggal 30 Desember 2019 sebanyak 75 orang warga setempat yang terkena gigitan hewan penular rabies (GHPR) atau menurun dibandingkan tahun 2018 sebanyak 96 orang.

“Kasus GHPR di daerah ini hingga tanggal 30 Desember 2019 sebanyak 75 orang. Kemungkinan masih ada penambahan kasus GHPR pada tanggal 31 Desember lalu, tetapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan tahun 2018,” kata Pengelola Program DBD dan Rabies Dinas Kesehatan Kabupaten Mumuko Bara Lendra Ariadi dalam keterangan di Mukomuko, Kamis.

Ia mengatakan hal itu berdasarkan hasil rekapitulasi data warga yang tersebar di sejumlah kecamatan di daerah ini yang terkena gigitan hewan penular rabies (GHPR) sejak bulan Januari hingga tanggal 30 Desember 2019.

Dari sebanyak 75 orang warga yang terkena GHPR selama 2019 warga setempat paling banyak terkenda gigitan hewan penular rabies pada September sebanyak 12 orang, lalu sebanyak 10 orang pada bulan Oktober, delapan orang pada bulan Januari dan delapan orang pada bulan Maret 2019.

Kasus gigitan hewan penular rabies paling sedikit terjadi pada bulan Juli yakni hanya dua orang, bulan Desember sebanyak tiga orang, sebanyak empat orang bulan April, empat orang bulan Mei, lima orang pada bulan Juni dan enam orang pada bulan November 2019.

Ia menyatakan, meskipun tidak ada warga setempat yang positif rabies setelah terkena gigitan hewan penular rabies, namun warga tersebut tetap diberikan vaksin antrabies (VAR).

Petugas kesehatan setempat, baik di puskesmas maupun RSUD memberikan VAR untuk mengantisipasi jangan sampai warga yang terkena gigitan hewan penular rabies positif rabies.

Akan tetapi bagi warga setempat yang telah terkena gigitan hewan penular rabies tetapi dinyatakan positif rabies hanya mendapatkan satu atau dua kali suntikan VAR, demikian Lendra Ariadi.


Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020