Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu mengalokasikan anggaran sebesar Rp22 miliar untuk pembinaan atlet Bengkulu yang akan bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua tahun ini.

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Muharamin mengatakan, dengan anggaran sebesar itu, diharapkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bengkulu benar-benar melakukan pembinaan atlet yang akan bertanding di PON sehingga bisa mengharumkan nama Provinsi Bengkulu.

Anggaran Rp22 miliar ini dialokasikan tidak hanya untuk pembinaan atlet seperti latihan sebelum berangkat ke PON Papua saja tapi juga untuk melengkapi seluruh kebutuhan atlet dalam bertanding dan biaya keberangkatan ke Papua.

"Maksud saya jangan sampai tujuan utama yang ingin kita capai di PON ini hilang, kemudian akhirnya berubah tujuan jalan-jalan. Ini punya misi, punya target yang ingin dicapai untuk nama baik daerah," kata Muharamin di Bengkulu, Kamis (9/1).

Dengan keterbatasan anggaran ini, Muharamin meminta KONI Provinsi Bengkulu benar-benar menyeleksi atlet yang akan diterjunkan dalam perhelatan olahraga nasional 4 tahunan ini.

Sebab, kata Muharamin, anggaran sebesar itu tidak akan cukup jika KONI Provinsi Bengkulu mengirim seluruh atlet Provinsi Bengkulu dari cabang olahraga (Cabor) yang berhasil meraih medali emas pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera ke-X lalu.

"Kita harus berpikir realistis. Kalau kita mau menghemat biaya, artinya kita bisa lebih efektif dengan biaya kecil tapi mendapatkan manfaat yang besar. Saran kami itu, kita pilah-pilah lagi atlit dan cabor yang akan diberangkatkan ke Papua," kata politisi Partai Demokrat ini.

Muharamin meminta Pemerintah Provinsi Bengkulu membuat kajian untuk memetakan cabang olahraga apa yang berpeluang meraih medali emas pada PON Papua nanti, sehingga anggaran yang dikeluarkan untuk memberangkatkan atlet bisa efektif.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020