Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Bengkulu, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ahmad Tarmizi mengatakan, pihaknya saat ini sedang mendalami penyebab kematian puluhan penyu secara mendadak di perairan Pantai Teluk Sepang, Kota Bengkulu sejak beberapa bulan terakhir.

Kombes Pol Ahmad Tarmizi memastikan, pihaknya akan meningkatkan penanganan kasus ini ke tahap penyelidikan jika nantinya diketahui penyebab kematian puluhan penyu secara mendadak ini karena ulah manusia.

Untuk memastikan hal tersebut, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium yang dilakukan  Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu. Hasil uji laboratorium ini akan dijadikan penguatan alat bukti.

"Penyu ini kan termasuk hewan langka, hewan yang dilindungi berdasarkan Undang-udang. Kalau memang ada pidananya maka akan kita tindak lanjuti. Ya sebenarnya sebelum itu kita sudah masuk (penyelidikan), tinggalkan untuk menguatkan bukti itu kita tunggu hasil uji lab itu," kata Kombes Pol Ahmad Tarmizi saat rapat bersama di kantor BKSDA Bengkulu, Senin (13/1).

Kendati demikian, kata Ahmad, jika nantinya diketahui hasil penyebab kematian penyu ini murni karena fartor alamiah, maka penyelidikan akan dihentikan. Tetapi, jika kematian penyu ini karena ulah manusia maka penyelidikan akan tetap dilanjutkan.

Kata Ahmad, pihaknya juga akan meminta bantuan Direktorat Polisi Air dan Udara (Dit Polairud) Polda Bengkulu untuk membantu memantau tempat pembuangan air bahang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bengkulu yang banyak pihak menduga sebagai biang keladi kematian puluhan penyu.

Polisi, kata Ahmad, juga akan memeriksa pipa pembuangan yang dimiliki PLTU Bengkulu untuk membuang limbah air bahang. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada atau tidak pipa pembuangan limbah PLTU yang lain selain yang telah diketahui oleh publik.

"Nakalnya pengusaha ini biasanya pipanya ada dua. Ada yang tidak dikasih tau dan ada yang dikasih tau. Pipa buang yang tidak dikasih tau ini biasanya kalau dia buang waktu hujan deras," jelas Ahmad.

Ahmad juga mengajak seluruh pihak untuk tidak berprasangka buruk dulu terhadap PLTU Bengkulu sebelum hasil uji laboratorium yang sedang dilakukan BKSDA keluar. Sebab, ada banyak penyebab kematian penyu ini selain karena limbah PLTU.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020