Korwil Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) bandar udara Fatmawati Bengkulu, Henny Dwi Kartika mengatakan, tenaga kerja asing yang bekerja di perusahaan PLTU batubara Bengkulu yang baru tiba dari China untuk sementara tempat tinggalnya dipisahkan dari pekerja lainnya. Hal ini untuk memudahkan KKP melakukan observasi pencegahan Covid-19.

"Mereka yang baru pulang dari libur Imlek di China itu diberikan fasilitas rumah atau camp yang terpisah dari pekerja lainnya. Petugas kami rutin mendetek kesana dengan membawa thermal gun dan memeriksa tensi, seperti sewajarnya kami melakukan pemeriksaan kesehatan," kata Hanny dalam konferensi pers yang digelar pihak RSMY Bengkulu, Kamis (13/2).

Terkait pekerja asal Tiongkok di PLTU batubara Bengkulu inisial W (29) yang saat ini sedang dirawat di ruang isolasi RSMY Bengkulu karena diduga terpapar Covid-19, kata Hanny kedatangannya ke Bengkulu tetap melewati kamera thermal scanner yang dipasang di bandara Fatmawati Soekarno.

Hanny menjelaskan, pasien tersebut tiba di bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu sekitar pukul 13.10 WIB pada 26 Januari lalu setelah menjalani penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta, Banten. Pasien ini diketahui berangkat sendirian dari Kota Guangzhou, China menuju Jakarta pada 25 Januari lalu.

Kata Hanny, sejak penyakit Covid-19 ini mewabah, pihaknya sudah memperketat pemeriksaan di bandara. Sedikitnya ada 3 lapis pemeriksaan yang dilakukan KKP khusus untuk memeriksa mereka yang baru datang dari luar negeri. 

Pemeriksaan pertama menggunakan alat thermal gun atau pemindai suhu tubuh yang cara mengukurnya diarahkan langsung ke kening penumpang yang baru tiba di bandara. Kedua, menggunakan kamera thermal scanner yang juga bertujuan untuk mengukur suhu tubuh. Pemeriksaan ketiga dilakukan petugas KKP ketika penumpang keluar dari pintu kedatangan. Kata Hanny, dalam melakukan pemeriksaan penumpang KKP dibantu dengan petugas keamanan bandara dan aparat TNI/Polri.

"Terkait pasien yang saat ini sedang dirawat tentunya tidak terlepas dari pantauan kami dan pada saat itu yang kami detek suhunya tidak dalam kondisi demam," kata Hanny.

Selain menggunakan thermal gun dan kamera thermal scanner, pihak KKP juga meminta seluruh maskapai untuk memberikan salinan data penumpang setiap hari. Maskapai wajib mengirimkan nama-nama penumpang yang akan berangkat pukul 4.30 WIB. Data ini kemudian diteruskan KKP ke Kementerian Kesehatan.

KKP juga memberikan kartu kewaspadaaan atau health alert card untuk seluruh penumpang dari luar negeri. Setiap penumpang yang baru tiba dari luar negeri wajib mengisi informasi pribadi didalam kartu berwarna kuning tersebut, termasuk juga informasi mengenai riwayat penyakit.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan, pihaknya telah memberikan surat edaran kepada seluruh instansi Dinas Kesehatan di kabupaten dan kota di Bengkulu untuk melakukan pemantauan terhadap tenaga kerja asing yang ada di wilayah masing-masing.

"Untuk melakukan pelacakan kalau-kalau ada mereka yang baru pulang dari negara-negara yang terjangkit corona virus terutama dari negara China. Ini sudah dilakukan oleh kawan-kawan di kabupaten," jelas Herwan.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020