Sensus penduduk sistem daring atau online yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) Bengkulu mengalami kendala sinyal internet yang tidak stabil.

"Mungkin karena pengisian serentak sehingga sinyal menjadi lambat atau lemot, dan hari ini juga sepertinya ada gangguan," kata Kepala BPS, Dyah Anugrah Kuswardani di Bengkulu, Kamis.

Dalam pendampingan sensus oleh BPS pada Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Kamis, pagi juga mengalami ganguan dan banyak gagal dalam pengiriman data.

"Kendala hanya di internet, sejauh ini sudah sekitar 30 ribu orang penduduk tercatat secara online," ujarnya.

Ia menargetkan sebanyak 500 ribu penduduk atau sebanyak 25 persen dari jumlah penduduk Bengkulu tercatat pada sensus penduduk online.

"Untuk mencapai target tersebut kita akan intensif melakukan pendampingan ke OPD yang ada di Bengkulu, hari ini sudah hari ke 9 dan masih ada waktu hingga akhir Maret untuk sensus penduduk online," ujarnya.

Dyah mengatakan dalam pendampingan kepada OPD pihak BPS akan merekrut mahasiswa jurusan statistika Universitas Bengkulu (Unib) untuk menjadi sahabat sensus.

"Nanti mereka akan kita ajari mekanisme sensus online dan mereka akan mendampingi OPD dan masyarakat dalam sensus tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan sekarang pihak BPS sudah konsolidasi dengan Unib dan akan menindak lanjuti kerjasama setelah arahan dari pusat jelas.

"Setidaknya mulai Maret sahabat sensus sudah jalan," ujarnya.

Ia mengatakan sahabat sensus ini akan merekrut 100 orang mahasiswa statistika Unib.

Pewarta: Gogo Priogo

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020