Salah seorang warga Lekok Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), Santi dan suaminya Ardi Rusli menjadi korban dugaan hipnotis oleh orang tak dikenal dan kehilangan 37,5 gram emas.
Korban Ardi Rusli, di Padang Aro, Sabtu, mengatakan, yang datang kerumah itu dua orang menggunakan sepeda motor matik sekitar pukul 15.30 Wib dengan alasan ada penilaian dari bidan dan istri saya disuruh mandi dan akan di foto sedangkan saya diauruh menjemput baju ke kantor Camat.
"Setelah saya kembali ternyata kalung emas saya sudah tidak ada dan kedua orang tersebut juga telah pergi," ujarnya.
Kalung emas istrinya dibuka langsung oleh pelaku perempuan dan istrinya mengaku hanya menurut saja.
Dia menjelaskan sekitar 15.30 Wib ada orang yang mengaku dari petugas kesehatan yang akan melakukan penilaian.
Saat itu katanya, ia sedang memasak dan istrinya yang melayani kedua orang tersebut dan ketika ia keluar pelaku yang wanita menyuruhnya menjemput baju ke kantor camat.
"Bapak jemput baju ke kantor camat dan tunggu sebentar karena sudah ada teman kami yang mengantar kesana," ujarnya menirukan perkataan pelaku.
Saat menunggu di kantor camat katanya, ia dijemput oleh warga sekitat rumahnya dan mendapat kabar istrinya menjadi korban hipnotis.
Dia menyebutkan yang memasuki rumahnya hanya yang perempuan sedangkan pasangan laki-lakinya hanya menunggu disepeda motor.
Ia tidak terlalu memperhatikan sepeda motor pelaku hanya saja warnyanya putih dan motor matik.
Ia mengaku belum melaporkan kejadian itu ke polisi sebab istrinya juga baru sadar sekiyar 16.30 wib.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Korban Ardi Rusli, di Padang Aro, Sabtu, mengatakan, yang datang kerumah itu dua orang menggunakan sepeda motor matik sekitar pukul 15.30 Wib dengan alasan ada penilaian dari bidan dan istri saya disuruh mandi dan akan di foto sedangkan saya diauruh menjemput baju ke kantor Camat.
"Setelah saya kembali ternyata kalung emas saya sudah tidak ada dan kedua orang tersebut juga telah pergi," ujarnya.
Kalung emas istrinya dibuka langsung oleh pelaku perempuan dan istrinya mengaku hanya menurut saja.
Dia menjelaskan sekitar 15.30 Wib ada orang yang mengaku dari petugas kesehatan yang akan melakukan penilaian.
Saat itu katanya, ia sedang memasak dan istrinya yang melayani kedua orang tersebut dan ketika ia keluar pelaku yang wanita menyuruhnya menjemput baju ke kantor camat.
"Bapak jemput baju ke kantor camat dan tunggu sebentar karena sudah ada teman kami yang mengantar kesana," ujarnya menirukan perkataan pelaku.
Saat menunggu di kantor camat katanya, ia dijemput oleh warga sekitat rumahnya dan mendapat kabar istrinya menjadi korban hipnotis.
Dia menyebutkan yang memasuki rumahnya hanya yang perempuan sedangkan pasangan laki-lakinya hanya menunggu disepeda motor.
Ia tidak terlalu memperhatikan sepeda motor pelaku hanya saja warnyanya putih dan motor matik.
Ia mengaku belum melaporkan kejadian itu ke polisi sebab istrinya juga baru sadar sekiyar 16.30 wib.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020