Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu menyatakan tengkorak kepala yang ditemukan di air terjun Ci Bayak, Kecamatan Curup Tengah, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu pada Januari lalu adalah Astrid Aprilia yang merupakan korban pembunuhan.

Baca juga: Polisi: Pembunuh Astrid Aprilia adalah sopir angkot langganan korban

Kabid Dokkes Polda Bengkulu Komisaris Besar Agusti Agung Ayu Diah Yamini Darsika mengatakan kepastian tersebut berdasarkan hasil serangkaian pengujian yang dilakukan laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri.

Baca juga: Pembunuh pelajar di Rejang Lebong diduga berperilaku seks menyimpang

Baca juga: Polisi dalami motif lain kasus pembunuhan pelajar di Rejang Lebong

Diakuinya Polisi sempat kualahan melakukan identifikasi mengingat sedikit sekali bagian tubuh korban yang bisa diperiksa, sebab bagian tubuh yang tersisa hanya tengkorak kepala dan rahang bagian atas saja.

Pengujian DNA ini dilakukan dengan memeriksa tiga gigi bagian grahang korban dan kemudian dicocokkan dengan sampel darah ayah korban, hasilnya indeks paternal pengujian ini menunjukkan angka kecocokan biologis sebesar 99.99 persen.

"Sebenarnya yang paling bagus untuk pemeriksaan profil DNA itu adalah tulang paha. Terus terang gigi ini yang paling sulit," kata Ayu saat diwawancarai usai konferensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Bengkulu, Selasa (10/3).

Baca juga: Keluarga Astrid belum yakini tengkorak ditemukan petugas adalah korban

Baca juga: Terduga pembunuh Astrid Aprilia terancam hukuman 15 tahun

"Kesimpulan dari hasil sampel gigi pada laboratorium DNA teridentifikasi bahwa memang AA merupakan anak biologis dari bapak AM," jelas Ayu.

Sementara itu Kapolres Rejang Lebong AKBP Dheny Budhiono mejelaskan, sejak awal kepolisian hanya menemukan tengkorak kepala korban saja, sedangkan bagian tubuh korban lainnya seperti badan, tangan dan kaki hingga kini belum ditemukan.

Kendati demikian, Dheny memastikan jika pelajar SMA Negeri 2 Kabupaten Rejang Lebong ini bukan korban mutilasi. Kuat dugaan terpisahnya bagian tubuh korban ini karena sudah membusuk dan hanyut.

"Sisa tubuh korban mulai dari badan, tangan dan kaki belum ditemukan, cuma waktu itu yang ditemukan hanya tengkorak kepala yang masih didalam plastik dan mungkin tersangkut oleh sampah-sampah," papar Dheny.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020