Warga Kelurahan Panorama, Kecamatan Singgaran Pati, Kota Bengkulu AZ (48), Senin (16/3) ditemukan tewas tergantung di rumahnya.

Baca juga: Di Bengkulu, butuh tiga hari untuk mengetahui tes corona

Baca juga: Dua pelajar Rejang Lebong jadi korban perampokan di kawasan Bendungan Trokon Musi Kejalo

Ketua RT 27 Kelurahan Panorama, Alfauzi mengatakan, peristiwa ini pertama kali diketahui oleh anak korban sendiri. Saat itu anak korban baru bangun tidur dan kamar karena ingin mengisi batrai telepon genggam miliknya.

"Pas dilihat bapaknya gantung diri. Dia langsung banguni kakaknya dan langsung memanggil tetangga. Tengganya bilang jangan dulu diganggu lapor RT dulu. Barulah saya sampai kesini," kata Alfauzi dilokasi kejadian.

Baca juga: Cegah penyebaran corona, Pemkot Bengkulu liburkan sekolah dan batalkan rangkaian HUT

Baca juga: Kecelakaan bus Sriwijaya di Bengkulu Selatan tewaskan satu orang

Alfauzi menambahkan, sebelum ia tiba dilokasi kejadian, anak AZ yang lainnya diketahui telah menurunkan jasad bapaknya tersebut dan kemudian membawanya ke rumah sakit DKT.

"Namanya anak lihat orang tua seperti ini ya mungkin secara emosional dia turunkan dan bawa kr DKT. Saya sampai kesini sudah tidak ada lagi," jelas Alfauzi.

Baca juga: Alami sesak nafas, penumpang pesawat dari Malaysia dilarikan ke RSUP M Djamil Padang

Kata Alfauzi AZ mengakhiri hidupnya dengan seutas tali nilon ukuran cukup besar di ruang tamu rumahnya. Diperkirakan kejadian ini terjadi pukul 05.00 WIB.

AZ sehari-harinya bekerja membantu istrinya berjualan sayur-mayur di pasar tradisional Panorama, Kota Bengkulu. Saat peristiwa bunuh diri ini terjadi istri AZ diketahui tidak berada di rumah karena sudah berangkat ke pasar.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020