Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, mulai Tahun Ajaran 2013 membuka sekolah khusus di daerah terpencil untuk memberikan kesempatan belajar kepada anak usia sekolah daerah itu.

"Selama ini anak usia sekolah di daerah terpencil tidak mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan, sehingga mereka putus sekolah," kata Sekretaris Daerah Pemkab Kaur Mulyadi Usman di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan sekolah di daerah terpencil itu dibuka resmi Bupati Kaur Hermen Malik dengan disaksikan Dirjen Pembinaan Layanan Khusus Kemendikbud Dr Mujito belum lama ini.

Sekolah pelayanan khusus itu dibangun di Pondok Pusaka setempat dan dapat dijangkau oleh anak petani berpindah dan korban konflik hutan.

Program sekolah khusus itu dirancang Bupati Hermen Malik beberapa tahun lalu dan dapat terwujud pada Tahun Ajaran 2013, dengan tahap awal ada 10 murid.

Ia menjelaskan para siswa itu anak petani dari kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan hutan produksi terbatas (HPT) daerah itu.

Sekolah tersebut merupakan warisan pendidikan wajib dilakukan pemerintah daerah sekaligus dalam pembinaan Pemkab Kaur melalui Dinas Pendidikan setempat.

Keberadaan sekolah khusus itu, katanya, untuk memberikan hak pendidikan kepada anak putus sekolah, terutama di daerah terpenci.

Ia mengutip sambutan Mujito bahwa program pendidikan khusus itu adalah pola pendidikan terbaru dari Kemendikbud.

Seluruh siswa diasramakan dan biaya sepenuhnya ditanggung pemerintah.

"Kita akan menjadikan Kabupaten Kaur daerah percontohan sekolah khusus dan dapat ditiru oleh daerah lainnya di Tanah Air," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Kaur M Daud Abdullah mengatakan pembangunan sekolah khusus itu untuk menyelamatkan anak usia sekolah dari ketertinggalan.

"Sekolah tersebut dikhususkan bagi anak usia sekolah di desa dekat kawasan hutan dan jauh dari ibu kota kabupaten, sehingga ke depan dapat mengurangi jumlah anak putus sekolah," katanya. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013