London (Antara/Reuters) - Didier Drogba harus berjuang keras menguasai emosi saat kembali ke Stamford Bridge pada laga leg kedua 16 besar kompetisi Liga Champions Galatasaray lawan Chelsea, kata pemain dari Pantai Gading itu mengomentarai pertandingan Selasa.
Striker berusia 36 tahun itu mengakhiri karir bersinar selama delapan tahun bersama klub London itu dengan memenangkan klub London itu lewat tendangan penalti pada Liga Champions 2012 atas Bayern Munich di final yang berlangsung di Allianz Arena.
Pada temu pers menjelang laganya pertama di Galatasaray, Drogba bertanya kepada dirinya sendiri ketika menjawab pertanyaan wartawan.
Saya ingin bertanya dulu kepada diri saya sendiri," katanya, "Didier, bagaimana perasaanmu bermain lagi di Stamford Bridge?."
"Oke, saya amat gembira datang lagi ke tempat ini dan bertemu dengan para pemain hebat dalam kompetisi besar," katanya.
Tentu saja sulit bagi saya melawan Chelsea, tapi tidak sulit bagi saya untuk bermain di lapangan, karena saya sekarang milik Galatasaray dan saya harus bekerja secara profesional," kata drogba.
"Tentu saya saya merasa payah bermain dengan teman saya sendiri, seperti yang saya alami pada laga leg pertama," katanya menyebut pertandingan pertama di Istanbul yang berakhir dengan angka sama 1-1.
Pemain tengah yang kuat dan besar itu terpilih sebagai pemain terbaik Chelsea dan ia mengatakan ia tidak tahu bagaimana ia akan bereaksi bila ia mencetak gol pada pertandingan Selasa.
"Dengan segala hormat saya pada klub itu, pada pendukung serta pemain, saya mungkin tidak akan merayakannya bila saya mencetak gol. Tapi bila kami memang, tentu saja saya bahagia," kata Drogba.
"Saya amat gembira berada di Galatasaray dan saya akan bersifat profesional pada pertandingan besok, karena hasil laga itu amat penting," ujarnya.
Drogba memenangi tiga gelar juara Liga Utama Inggris, empat gelar juara Piala FA dan dua Piala Liga bersama Chelsea, mencetak 157 gol dalam 341 penampilan antara 2004-12.
Fernando Torres membuat Chelsea memimpin pada pertandingan di Istanbul tetapi Galatasaray menyamakannya melalui Aurelien Chedjou sehingga kedudukan saat ini berimbang.
"Saya kira kami merasa amat hormat kepada Chelsea pada 20 menit awal dan kemungkinan kami amat grogi pada pertandingan itu," kata pelatih Roberto Mancini.
"Yang paling penting pada pertandingan besok adalah kekuatan mental pada awal permainan," katanya.
"Chelsea adalah salah satu tim terkuat di sepak bola Eropa, tetapi segala sesuatu dapat terjadi dalam permainan ini. Segala sesuatu dapat terjadi bila Anda percaya pada diri sendiri," katanya.
Mancini mengatakan ia akan mentraktir Jose Mourinho bila Galatasaray dapat mengalahkan Chelsea.
"Bila kami menang, saya akan mengajaknya makan malam dan saya akan membayarnya," kata pelatih dari Italia itu.
Drogba: saya harus kuasai emosi di Stamford Bridge
Selasa, 18 Maret 2014 11:15 WIB 841