Jakarta (Antara) - Komisi Yudisial akan melanjutkan seleksi Calon Hakim Agung 2014 setelah DPR tidak menyetujui pemotongan anggaran sebesar Rp22,88 miliar.
"Ya akan dilanjutkan sampai ke DPR," kata Komisioner KY Bidang Rekrutmen Hakim Taufiqurrahman Syahuri di Jakarta, Selasa.
Taufiq mengatakan kelanjutan seleksi CHA 2014 ini setelah anggaran KY hanya dipotong sebesar Rp9,8 miliar.
Sebelumnya KY mengancam akan menghentikan kegiatan operasionalnya jika Inpres Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pemotongan dan Penghematan Anggaran disetujui DPR.
Dalam Inpres tersebut, KY dipotong anggarannya sebesar Rp22,88 miliar dari anggaran Rp83 miliar, sehingga tersisa Rp57 miliar.
Dari sisa anggaran tersebut, sebesar Rp55 miliar telah digunakan, sehingga tersisa sekitar Rp2 miliar.
Dengan sisa tersebut, KY mengancam akan menghentikan seleksi Calon Hakim Agung 2014 karena tidak ada anggaran lagi.
"Ini dengan terpaksa akan dihentikan, artinya Seleksi hakim agung ini akan ditunda sampai waktu nanti kalau ada informasi lebih lanjut," kata Taufiq.
Seleksi CHA saat ini telah memasuki penelusuran rekam jejak dan selanjutnya wawancara terbuka.
Para hakim yang lolos kedua seleksi tersebut akan diserahkan ke DPR untuk disetujui untuk mengisi lowongan hakim agung di Mahkamah Agung.
Mahkamah Agung pada 2014 ini meminta KY untuk melakukan pengisian kekosongan jabatan Hakim Agung sebanyak empat orang karena memasuki masa purnabakti dan meninggal dunia.
Selain empat lowongan yang diminta MA, KY juga masih memiliki utang sebanyak enam orang untuk seleksi hakim agung pada Tahun 2013, sehingga lowongan yang dibuka sebanyak sepuluh orang Hakim Agung dalam seleksi calon hakim periode ini.
Kesepuluh lowongan hakim agung ini terdiri dari dua lowongan untuk kamar agama, tiga lowongan untuk kamar perdata, empat lowongan untuk kamar pidana dan tiga lowongan untuk kamar Tata Usaha Negara (TUN). ***1***