Ipoh, Perak (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan kerja wartawan di media massa bukan hanya perekam tapi juga sebagai pencetus ide.
“Kerja wartawan bukan hanya perekam media tetap juga pencetus ide berdasarkan nilai,” kata Anwar dalam sambutan puncak perayaan Hari Wartawan Nasional (HAWANA) 2023 Malaysia di Ipoh, Perak, Minggu.
Ia mengatakan kalau bicara Malaysia itu madani dan demokrasi, maksudnya negara tersebut ingin menerapkan nilai. Bukan paham sempit yang bisa melemahkan dan mematikan semangat atau memecah belah rakyat.
Jadi pemupukan nilai itu penting, dan madani itu istimewa dan unik karena penekanan tentang nilai dan akhlak mendasari pemikiran dalam bidang pembangunan, kebebasan, hingga kewartawanan, kata Anwar.
“Jadi saya mendesak rekan-rekan untuk menyadari bahwa untuk menyebarkan informasi berdasarkan ilmu dan nilai,” ujar dia.
Menurut Anwar, wartawan harus memiliki usaha dikalangan mereka sendiri dan penggerak media, untuk memastikan yang muda dikalangan mereka dapat diberikan asuhan bukan sekedar disiplin di bangku kuliah atau universitas.
Mereka, katanya, juga harus mengetahui sejarahnya, memaknai kehidupan dan bagaimana kedudukan rakyat dan negara dapat diangkat harkat dan martabatnya dengan nilai luhur yang senang dengan keamanan, persaudaraan, kemanusiaan dan menolak kemungkaran, rasuah, penindasan yang akan melupakan masyarakat sendiri dan merobohkan kekuatan yang dibina sekarang ini
Contohnya, ia mengatakan bila bicara gerakan antirasuah saat ini, ada rekan media dalam perbincangan dengannya menyebutkan harus memberi kebebasan untuk usaha menolak rasuah, dan cukup ruang yang bebas kepada yang korup mempertahankan diri mereka.
“Saya pikar pandangan itu aneh untuk beri ruang pertahankan diri. Seandainya mereka bersih, itu boleh. Tapi pertahankan koruptor, penindas, penjahat, itu tentu tidak wajar dalam satu negara seandainya kita mau angkat derajat dan martabat bangsa dan negara,” kata Anwar, menegaskan.
“ … Nilai universal itu harus mendasari pemikiran dan usaha kita,” lanjutnya.
Anwar meminta rekan wartawan meninggalkan pemahaman dangkal dari segi ras, atau mencoba memerangkap anak muda dalam pemikiran terlalu jumud, buntu, dengan permasalahan ras yang cetek, dengan pemahaman agama yang jumud dan dangkal.
Menurut dia, tidak perlu melalui undang-undang untuk dapat melakukan itu, tapi perlu penggagas ide.
“Di kalangan wartawan. Ini akan buat kita berjaya meruntuhkan kejumudan, kedangkalan, berdasarkan pemahaman yang lebih luas dan memekarkan ilmu dan budaya,” kata Anwar.