Jakarta (Antara) - Penyanyi sekaligus komposer Rinto Harahap menghembuskan nafas terakhirnya dalam usia 65 tahun pada Senin, di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura.
Thariq Mahmud Eben, suami dari putri Rinto, Cindy Claudia Harahap menulis di akun jejaring sosial Path mengenai kabar wafatnya Rinto Harahap.
"Inalilahi Wainailaihi Rojiun, telah berpulang ke Rahmatullah Papa RINTO HARAHAP pada pukul 22.15 di RS MT ELIZABETH Singapore, jenazah akan di semayamkan di rumah duka JL. Bango 2 No 22 Pd Labu JKTSEL semoga amal ibadah beliau diterima disisiNya," tulisnya di akun Path miliknya.
Ucapan belasungkawa juga banyak bermunculan di jejaring sosial. Aktivis Fadjroel Rachman menyampaikan kabar mengenai Rinto Harahap di akun twitternya.
"Wafat, Rinto Harahap (65) di RS Mount E Singapura. Jenazah Besok 10 Februari Dibawa ke Indonesia," tulis Fadjroel di akun twitternya @fadjroeL.
Seniman Sujiwo Tejo juga menyampaikan ucapan bela sungkawa lewat akun jejaring sosialnya.
"Selamat jalan Bang Rinto Harahap ... sampai jumpa ..#utangRasa," tulisnya di akun twitter @sudjiwotedjo.
Politikus senior Pramono Anung menulis perasaan duka atas meninggalnya Rinto Harahap lewat akun twitter @pramonoanung miliknya.
"Lagu Bila Kau Seorang Diri, mengingatkan akan banyak hal saat masih remaja. Selamat jalan Bang #RIPRintoHarahap," tulisnya.
Rinto Harahap lahir di Sibolga, Sumatera Utara, pada 10 Maret 1949. Tahun 1970-an Rinto mendirikan grup band The Mercy's yang terdiri Charles Hutagalung dan Reynold Panggabean.
The Mercy's terkenal sebagai band pop era 1970-an dengan lagu-lagu seperti "Usah Kau Harap", "Bunga Mawar" dan "Biar Kusendiri".
Rinto juga memiliki karya-karya di industri perfilman, baik sebagai komposer maupun aktor, seperti di "Sirkuit Kemelut" (1980), "Jangan Sakiti Hatinya" (1980), "Masih Adakah Cinta" (1980) dan "Seindah Rembulan" (1980).
Rinto juga banyak menciptakan lagu untuk penyanyi-penyanyi terkenal Tanah Air, seperti Nia Daniati, Betharia Sonata, Christine Panjaitan, Iis Sugianto dan Eddy Silitonga.***4***