Bengkulu (ANTARA) - Cuaca buruk di perairan pesisir Barat Bengkulu mengakibatkan satu perahu nelayan tradisional milik Sutaryono warga Desa Penago Satu Ilir Talo, Bengkulu, terbalik hingga menyebabkan korban tewas.
Korban tewas Sutaryono berniat pergi melaut bersama anaknya Maryono. Namun saat berada di Pantai Pandan Sari Penago Satu, perahu korban terbalik sekira Pukul 06.30 WIB, Senin
Saksi mata, Heriyadi menjelaskan, bahwa ia melihat perahu yang dikendarai oleh korban diterjang ombak tinggi yang mengakibatkan perahu korban terbalik di tengah laut.
Saksi kemudian berenang menggunakan jerigen menuju perahu korban. Ia kemudian menyelamatkan anak korban yang masih berpegangan di perahu.
"Saat itu saya ada di pinggir pantai yang jaraknya kurang lebih 1 kilometer dari perahu korban dan melihat perahu yang dikendarai korban diterjang ombak setinggi kurang lebih 7 Meter sebanyak 2 kali," kata Heriyadi
Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Masmambang tetapi nyawa korban tidak berhasil diselamatkan.
Sementara itu, menghadapi cuaca yang tidak menentu yang terjadi akhir-akhir ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seluma mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di pantai.
Nelayan tradisional Kabupaten Seluma yang akan melaut untuk waspada akan gelombang tinggi.
"Kewaspadaan tersebut perlu nelayan tingkatkan, mengingat cuaca di laut saat ini sedang tidak menentu," kata plh Kepala BPBD Seluma Arben Muchtiar.
Arben juga mengimbau masyarakat Kabupaten Seluma terkait intensitas curah hujan yang terjadi dalam seminggu terakhir.
Ia mengharapkan masyarakat selalu waspada akan potensi timbulnya banjir serta longsor di sekitar masyarakat.
"Sekarang juga sering terjadinya hujan dengan intensitas yang tinggi, saya berharap masyarakat untuk selalu waspada akan datangnya bencana seperti banjir dan tanah longsor," tutupnya.
Perahu terbalik, nelayan Bengkulu meninggal dunia
Senin, 10 Juli 2023 21:35 WIB 1180