Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak menggelar kegiatan simulasi pencoblosan pemilihan umum (pemilu) 2024 di kawasan pemukiman Badui, Banten.
"Kami berharap kegiatan simulasi itu agar warga Badui dapat meminimalisasi kesalahan dalam pencoblosan kotak suara," kata Ketua KPU Kabupaten Lebak Ni'matullah di Lebak, Minggu.
Pelaksanaan kegiatan simulasi pemilu itu berlangsung di pemukiman kawasan Badui, tepatnya di Kampung Kadu Ketug.
Dalam simulasi itu warga Badui yang mengikuti pencoblosan hak suara untuk memilih pilihan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, DPR, DPR Provinsi, DPRD Kabupaten dan Dewan Perwakilan Daerah dengan benar.
Penggunaan hak suara masyarakat Badui sesuai data daftar pemilih tetap (DPT) tercatat 6.078 orang yang tersebar di 27 tempat pemungutan suara (TPS).
"Kami minta warga Badui yang mengikuti simulasi pencoblosan pemilu tidak ada kesalahan, juga pilihan sesuai hati nurani," katanya.
Menurut dia, kegiatan simulasi juga mensosialisasikan kepada masyarakat Badui agar tidak golput (golongan putih) pada pesta demokrasi 2024.
"Sebab, perbuatan golput sangat merugikan karena mereka tidak bertanggung jawab untuk kemajuan bangsa. Selain itu juga golput bukan warga negara yang baik," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, KPU Lebak pada malam hari juga menggelar nonton bareng (nobar ) pemilu dengan masyarakat Badui.
Kegiatan nobar tersebut, kata dia, bertujuan untuk mensosialisasikan pemilu agar partisipasi pemilih cenderung meningkat.
"Kami berharap seluruh masyarakat Badui yang masuk DPT menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2024," kata Ni'matullah.
KPU mengajak masyarakat Badui pada 14 Februari 2024 berbondong -bondong mendatangi TPS untuk menggunakan hak politiknya.
Selain itu, kata dia, juga kegiatan simulasi untuk membangun pendidikan politik masyarakat Badui agar tidak terjebak politik uang maupun kecurangan lainnya.
"Kita berharap pelaksanaan pemilu di kawasan masyarakat Badui berjalan sukses dan memilih pemimpin yang jujur, adil serta amanah,” katanya.
Tetua adat masyarakat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak Jaro Saija menyebutkan masyarakat Badui pada pemilu tahun-tahun sebelumnya sangat antusias untuk mengikuti pesta demokrasi lima tahunan.
Bahkan, setiap TPS dipadati masyarakat Badui untuk menggunakan hak politiknya untuk mengubah nasib bangsa lima tahun ke depan.
"Kami mengapresiasi tingkat kesalahan pencoblosan pemilu tahun sebelumnya cukup baik dan hanya sebagian kecil yang terjadi pencoblosan yang salah," katanya.