Jakarta (ANTARA) - Formula 1 meminta tim Red Bull untuk segera menyelesaikan penyelidikan mereka terkait Kepala Tim Red Bull Christian Horner, yang diduga telah melakukan perbuatan tidak pantas terhadap seorang anggota staf perempuan.
“Kami telah mencatat bahwa Red Bull telah memulai penyelidikan independen terhadap tuduhan internal di Red Bull Racing. Kami berharap masalah ini dapat diklarifikasi sesegera mungkin, setelah melalui proses yang adil dan menyeluruh,” kata Formula 1, dikutip dari AFP, Senin.
Sebelumnya, dugaan pelecehan atau perilaku tidak pantas Horner mencuat setelah adanya laporan dari seorang anggota staf perempuan di tim. Laporan ini kemudian ditindaklanjuti oleh Red Bull dengan menunjuk seorang pengacara eksternal untuk memimpin penyelidikan independen tersebut.
Horner pun menjalani proses investigasi selama delapan jam dengan pengacara yang telah ditunjuk di sebuah lokasi rahasia di London, Inggris, pekan lalu, atau beberapa hari sebelum peluncuran mobil baru Red Bull untuk Formula 1 2024.
“Kami tak akan berkomentar lebih jauh saat ini (dan menunggu laporan baru Red Bull),” kata Formula 1.
Berita mengenai dugaan perbuatan tidak pantas tersebut muncul di surat kabar Belanda De Telegraaf. Saat itu, Red Bull langsung mengonfirmasi bahwa mereka telah melakukan penyelidikan dan menanganinya dengan sangat serius.
Di sisi lain, Horner, yang telah membawa Red Bull meraih enam gelar konstruktor dan tiga gelar juara dunia berturut-turut, dengan tegas membantah tuduhan perilaku tidak pantas.
Pada peluncuran mobil Red Bull pekan lalu, pria berusia 50 tahun tersebut bersikeras bahwa semuanya berjalan seperti biasa, dan mengklaim bahwa penyelidikan tersebut hanyalah sebuah “gangguan”.
“Ini adalah sebuah gangguan, tapi tim sangat kompak dan semua orang fokus pada musim mendatang. Semuanya berjalan seperti biasa dan dukungannya juga luar biasa,” kata Horner dalam peluncuran mobil RB20, Kamis (15/2).