"Kemarin kami rakor di Jakarta bersama Menteri PPN, memastikan tol kita (Bengkulu) lanjut dari anggaran APBN mudah-mudahan ini bisa lanjut termasuk infrastruktur yang dikerjakan dengan APBD. Kemungkinan tol ini lanjut 2025 atau 2026," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Rabu.
Gubernur Rohidin Mersyah menyampaikan itu usai rapat bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa dan Kepala BPN pusat terkait kelanjutan pembangunan jalan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau sejauh 95,8 kilometer.
Rohidin juga menyebutkan ada beberapa ruas jalan tol yang masuk rencana kerja yang telah disepakati oleh pemerintah pusat.
"Bisa jadi tahun ini 2025 atau 2026 (kelanjutan tol Bengkulu) kemarin sudah disepakati beberapa ruas tol masuk rencana kerja pemerintah pusat," kata dia.
Saat ini pembangunan tol Bengkulu baru selesai jalur tol seksi I, dan dilanjutkan dengan pembangunan area peristirahatan di Tol Bengkulu-Lubuk Linggau seksi I atau tol dari Kota Bengkulu-Taba Penanjung yang panjang ruasnya hanya sekitar 17 kilometer.
Jalur tol seksi I yang telah rampung itu juga sudah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Juli 2023 lalu. Kini yang belum dibangun yakni, jalur tol seksi II Taba Penanjung-Kepahiang dan seksi III Kepahiang-Lubuk Linggau.
Sebelumnya, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan akses ke Provinsi Bengkulu cukup berat bagi sektor jasa transportasi baik orang maupun barang, karena harus melewati gugusan Bukit Barisan.
Pembangunan tol penghubung Bengkulu dan provinsi tetangga, kata dia sangat dibutuhkan ke depannya sebagai upaya mempercepat pertumbuhan Bengkulu menjadi wilayah strategis Sumatra.
Konektivitas tol dengan pelabuhan yang ada di wilayah barat Sumatra, Bengkulu dan Sumatera Barat diklaim sangat penting, karena di pantai timur Sumatra pelabuhannya tidak besar, akibat pelabuhannya berada di sungai atau rawa seperti Sumatera Selatan dan Jambi.
Tapi Pelabuhan di wilayah barat, seperti Bengkulu, terhubung langsung ke Samudera Hindia dan tol laut Sumatra. Hal tersebut dimasa mendatang dapat menjadi jalur utama keluar masuk distribusi untuk Pulau Sumatra ketika tol Bengkulu-Lubuk Linggau terealisasi.
"Di Bengkulu kan sudah ada tol cuma baru parsial jadi belum menarik. Tapi kalau sudah sampai di Lubuk Linggau dan tembus ke Muara Enim terhubung ke pelabuhan itu nantinya akan makin banyak distribusi barang dan orang datang ke Bengkulu, ini mendorong sektor lainnya seperti Industri dan wisata. Ini menjadi PR kalau 5 tahun ke depan terealisasi, Bengkulu tumbuh jadi wilayah strategis Sumatera," ujar Djoko.