Hamilton (ANTARA) - Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour menegaskan kembali seruannya untuk gencatan senjata di Jalur Gaza dan mengundang anggota Dewan Keamanan PBB untuk menyaksikan secara langsung kengerian yang dialami oleh warga Palestina.
Berbicara pada sesi Dewan Keamanan tentang Palestina, pada Kamis (22/8), Mansour menyerukan semua orang yang punya nyali untuk datang dan mengatakan kami datang untuk menuntut gencatan senjata dan menuntutnya sekarang di Jalur Gaza.
Dirinya menegaskan bahwa Gaza tidak membutuhkan lebih banyak kelumpuhan dan kematian. Gaza disebutnya telah menyaksikan kehidupan yang hancaru oleh bom dan peluru, lalu kini ditambah dengan kelaparan dan penyakit yang dipicu pendudukan.
Baca juga: Israel kirim delegasi ke Kairo untuk bahas gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan Hamas
Baca juga: Biden desak Netanyahu selesaikan negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza
“Gaza membutuhkan kehidupan untuk dipulihkan, dan Gaza membutuhkannya sekarang juga," kata Mansour.
Menggambarkan runtuhnya layanan-layanan penting akibat serangan Israel yang sedang berlangsung, dia berkata rakyat Palestina di Jalur Gaza telah menyaksikan dan merasakan secara langsung runtuhnya semua kebutuhan hidup.
“Pemerintah Israel bahkan tidak peduli terhadap warga negaranya sendiri… Mereka lebih peduli pada pembunuhan warga Palestina dibandingkan menyelamatkan warga Israel,” ucapnya.
Mansour mengingatkan pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden tentang perlunya sedikitnya 600 truk bantuan kemanusiaan untuk memasuki Jalur Gaza setiap hari dan bertanya siapa yang menghentikan Dewan Keamanan PBB untuk melaksanakan pernyataan Biden.
"Tidak ada alasan bagi Israel untuk terus membunuh warga sipil Palestina yang tidak bersalah, anak-anak, bayi. Berapa lama lagi kita akan mengecewakan mereka?,” ucapnya.
Baca juga: Belanda desak Israel wujudkan gencatan senjata ke Gaza
Baca juga: CPJ: 113 pekerja media tewas di Gaza, periode mematikan sejak 1992
Lebih lanjut dia menyoroti rencana kepemimpinan Palestina untuk melakukan tindakan lebih lanjut di PBB, termasuk mendorong penerapan pendapat penasihat Mahkamah Internasional untuk mengakhiri pendudukan Israel.
"Kami akan memulai tindakan lain untuk mengakhiri pendudukan ilegal ini sesegera mungkin," sebutnya.
Sembari menekankan bahwa waktu untuk menunggu sudah berakhir dan waktu untuk bertindak adalah sekarang, ia meminta Dewan Keamanan PBB memenuhi mandatnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Dia mendesak anggota dewan menerapkan gencatan senjata segera, menghentikan penderitaan, serta melindungi anak-anak dan semua warga sipil sebagaimana yang dituntung pada hukum internasional dan kemanusiaan.
Sementara itu, utusan baru Israel untuk PBB Danny Dannon menyebut Mansour seorang teroris berjas dan mengeklaim jika utusan Palestina itu tidak mengutuk Hamas, maka ia adalah salah satu dari mereka.
Sumber : Anadolu