Sukoharjo (ANTARA) - Seorang santri asal Kota Solo, Jawa Tengah berinisial AKPW, 13, tewas diduga akibat perundungan di salah satu pesantren di Kabupaten Sukoharjo, Senin (16/9).
Ayah korban Tri Wibowo ditemui sebelum pemakaman almarhum di Solo, Jawa Tengah, Selasa mengatakan belum memperoleh kronologi kejadian yang sebenarnya.
“Kalau urutan kejadian sebenarnya saya belum dapat kepastian dari kepolisian, masih menunggu hasil otopsi,” katanya.
Baca juga: Polisi telah periksa 34 saksi kasus perundungan di PPDS Undip
Meski demikian, dikatakannya, dari informasi yang diperoleh anaknya tersebut merupakan korban kekerasan yang dilakukan oleh kakak tingkatnya di pesantren.
“Sebabnya ini remeh banget. Hanya minta rokok dan dengan senioritasnya dia sampai berbuat keras ke anak saya sampai mengakibatkan anak saya meninggal. Ada pemukulan, tapi saya belum bisa pastikan di sebelah mana,” katanya.
Ia mengatakan jika dilihat dari bagian luar tidak ada luka yang ada pada tubuh anaknya. Oleh karena itu, ia ingin hasil otopsi agar disampaikan kepada keluarga.
“Kami ingin hasil otopsi agar semua terlihat jelas. Mudah-mudahan jangan ada korban lagi, anak saya yang terakhir,” katanya.
Ia dan istrinya Yuli Sri Utami baru seminggu lalu bertemu dengan anaknya tersebut.
Baca juga: Menkes heran dilaporkan atas dugaan perundungan PPDS yang diakui Undip
Terkait dengan kejadian, dikatakannya, istrinya mendapatkan informasi terkait kejadian tersebut Senin (16/9) siang pukul 12.30 WIB. Setelah itu keduanya langsung menuju ke pondok.
“Kami berangkat ke pondok. Sudah ke pondok. Di pondok langsung transit langsung ke klinik, ke Klinik Ngudi Sehat. Di tengah perjalanan saya dikabari anak saya meninggal,” katanya.
Sementara itu, hingga saat ini pihak pondok pesantren belum dapat dikonfirmasi terkait dugaan perundungan tersebut.
Perundungan di pesantren Sukoharjo, santri 13 tahun dari Solo tewas
Selasa, 17 September 2024 16:08 WIB 1114