Program tersebut terutama terkait dengan prinsip social, yakni kepedulian perseroan terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya.
Pendidikan menjadi salah satu isu sosial yang amat krusial saat ini, mengingat pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk mengoptimalkan bonus demografi dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) nasional demi mencapai Indonesia Emas 2045.
Isu tersebut juga menjadi perhatian global melalui penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) nomor 4, yakni Pendidikan Berkualitas.
Baca juga: Melestarikan tulisan tangan saat teknologi menawarkan kemudahan
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, guru pun menjadi garda terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan generasi muda yang kompeten, sehingga mereka perlu mendapatkan pengembangan kapasitas dan pengetahuan secara berkelanjutan.
Melalui program tersebut, Pegadaian berupaya untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat yang berkualitas dengan memastikan aksesibilitas dan inklusivitas pendidikan, meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam aktivitas belajar dan mengajar, serta mengatasi ketimpangan pendidikan.
Perseroan pun mencoba untuk memperluas manfaat dari program tersebut melalui diseminasi pengetahuan dengan melibatkan para peserta program untuk berbagi pengalaman dengan guru-guru dari sekolah lain di sekitar mereka, bahkan dari provinsi lain, salah satunya Jawa Timur.
Baca juga: Menyusuri perdagangan antarnegara di perbatasan
Selain itu, program transformasi sekolah tersebut rencananya juga akan dilaksanakan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai Oktober mendatang, bekerja sama dengan PT Garuda Indonesia Tbk.
Dengan semakin luasnya cakupan program tersebut, diharapkan dapat membantu pemerintah menyediakan akses terhadap pendidikan berkualitas yang lebih merata di seluruh wilayah Tanah Air demi mengurangi kesenjangan di tengah masyarakat, seperti cita-cita Ki Hajar Dewantara.