Kota Bengkulu (ANTARA) - Mbok Yem atau Mbah Yem adalah sosok legendaris dan terkenal di kalangan para pendaki Gunung Lawu. Ia merupakan seorang perempuan sepuh yang tinggal di dekat puncak Gunung Lawu, tepatnya di kawasan Hargo Dalem.
Banyak orang menganggap Mbok Yem bukan hanya penjaga warung atau tempat istirahat, tapi juga punya peran spiritual. Konon, ia dipercaya sebagai penjaga Gunung Lawu secara gaib dan fisik.
Warung Mbok Yem sering disebut sebagai warung tertinggi di Pulau Jawa, menyediakan makanan dan minuman hangat bagi para pendaki yang hampir sampai ke puncak.
Sejumlah foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan proses evakuasi Mbok Yem dari puncak Gunung Lawu yang dilakukan dengan cara ditandu menuruni jalur pendakian.
Tradisi Mbok Yem turun Gunung Lawu biasanya dilakukan saat bulan puasa menjelang Lebaran. Namun, karena kondisi kesehatannya yang menurun sejak Februari 2025, ia harus turun lebih awal.
Saat ini, Mbok Yem diketahui tengah dirawat di RSU Aisyiyah Ponorogo sejak turun gunung di hari Selasa. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis tim dokter, pemilik warung legendaris di Gunung Lawu ini mengalami pneumonia.
Tidak sedikit pula tanggapan positif serta doa dari para pendaki.
"Cepat sembuh Mbok Yem, masih banyak anak muda yang ingin merasakan masakanmu,” ujar salah satu komentar pengguna Tiktok @Iz di postingan @rina.arpo baru-baru ini.
Mengetahui Mbok Yem dirawat, banyak masyarakat yang pernah mendaki ke Gunung Lawu berbondong-bondong untuk menjenguknya.
Sejak dirawat seminggu yang lalu, puluhan pendaki menjenguk Mbok Yem setiap harinya. Banyaknya pendaki yang menjenguk ternyata membuat Mbok Yem merasa senang.