Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu memastikan siswa yang rumahnya berada di sekitar sekolah akan terkover semua dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) 2025.
"Jangan sampai lagi anak yang rumahnya lebih dekat dengan sekolah, tetapi tidak terkover dengan aplikasi dalam penerimaan murid baru," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Saidirman, di Bengkulu, Selasa.
Dia mengatakan pemerintah telah mempersiapkan aplikasi yang lebih baik untuk penerimaan siswa baru di 2025, begitu juga dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis penerimaan.
Namun, Dinas Kebudayaan Provinsi Bengkulu kata dia tetap mempersiapkan kemungkinan adanya permasalahan sistem saat proses penerimaan murid baru.
"Kita belajar dari pengalaman tahun sebelumnya, ini masih ada terkendala terkait dengan titik koordinat. Dan juga kami dari panitia sudah mempersiapkan, kalau nanti ada penerimaan siswa baru, di titik-titik koordinat rumah terdekat dari sekolah, ini sudah kita pastikan verifikasi secara manual," kata dia lagi.
Dengan upaya tersebut kata dia diharapkan sistem penerimaan murid baru lewat jalur domisili benar-benar tepat sasaran, dan anak-anak yang berdomisili di sekitar sekolah mendapatkan hak mereka bersekolah di sekolah tujuan.
"Biasanya yang namanya aplikasi kan gangguan atau segala macam, ini kami akan memastikan layanan pendidikan bagi anak-anak yang rumahnya terdekat dengan sekolah (mendapatkan hak mereka)," kata Saidirman.
Dengan melengkapi sistem SPMB daring dengan verifikasi secara manual untuk titik koordinat, proses verifikasi akan lebih cepat dan hasil seleksi bisa langsung diumumkan pasca-pendaftaran.
"Kami lebih selektif, kalau umpama ditunda pengumuman terkait dengan hasil seleksi (hanya karena masalah sistem koordinat, hari ini seleksi harus hari ini juga harus kita sampaikan hasilnya. Kalau ditunda, nanti takutnya ada istilah masuk angin, ada kecurangan-kecurangan. Kami akan transparansi," ujarnya.