Mukomuko Bengkulu (ANTARA) - Sejumlah personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengecek dampak gelombang tinggi yang melanda perairan laut daerah ini.
"Kami melakukan pengecekan untuk memastikan dampak dari hantaman gelombang air laut di kawasan Pantai Air Punggur," kata Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah saat dihubungi dari Mukomuko, Kamis.
Berdasarkan hasil pengecekan instansi ini di kawasan Pantai Air Punggur yang berada sepanjang Jalan Lintas Sumatera, dampak dari hantaman gelombang air laut tersebut merusak satu kios atau warung warga.
Bangunan warung milik warga di kawasan Pantai Air Punggur rusak parah setelah dihantam gelombang tinggi yang terjadi Rabu sore (5/11) sekira pukul 17.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB.
Gelombang tinggi selain merusak warung pedagang, gelombang tinggi juga merusak sejumlah bangunan pengaman Pantai Air Punggur di wilayah ini.
Selanjutnya, dia mengimbau warga setempat terutama pengguna kendaraan bermotor roda dua dan empat agar waspada ketika melintas di kawasan Pantai Air Punggur di wilayah ini.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Mukomuko sebelumnya menerima surat peringatan dini gelombang laut mencapai setinggi 2,5 meter hingga empat meter dan kecepatan angin 15 knot dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jakarta.
Dari informasi peringatan dini dari BMKG tersebut, selanjutnya petugas BPBD Mukomuko memantau situasi dan kondisi perairan laut yang berada sepanjang Air Punggur, Kecamatan Kota Mukomuko.
Kemudian, BPBD Mukomuko juga menyampaikan peringatan dini kepada pihak terkait khususnya nelayan yang melakukan aktivitas melaut di perairan laut daerah ini.
Dalam kondisi gelombang tinggi 2,5 meter itu berisiko terhadap keselamatan pelayaran dan perahu nelayan termasuk kecepatan angin 15 -16 knot.
Untuk itu, ia menyarankan, sebaiknya nelayan yang mau melaut untuk tetap waspada terhadap gelombang laut setinggi itu.
