Bengkulu Selatan (Antaranews Bengkulu) - "Nundang Padi" atau ritual adat guna memuliakan benih padi bagi kalangan petani di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, menjadikan agenda wajib mereka sebelum melakukan penanaman padi.
Kegiatan "Nundang Padi" tersebut akan dilaksanakan oleh petani yang ada di Desa Selali, Kecamatan Pino Raya. Ritual adat ini dilakukan sesaat memasuki musim tanam kedua pada Oktober nanti, di mana tujuannya gara hasil panen yang akan diperoleh melimpah.
"Kegiatan ini diadakan setiap lima tahun sekali, dengan menyuguhkan berbagai atraksi kesenian tradisional dan makanan lokal. Kegiatan ini akan di selenggarakan selama tiga hari pada 13, 14 dan 15 Oktober 2018," ujar Ketua Panitia Nundang Padi, Mislanudin di Manna, Minggu.
Adapun ritual adat ini kata dia, pada hari pertama akan diisi dengan menampilkan tiga tarian tradisional antara lain tari pedang, tari bubu, dan tari kain panjang. Sedangkan untuk malam harinya akan ada seni dendang dan tari gegerit.
Selanjutnya hari kedua pada siang harinya, akan disuguhkan pembacaan kitab sarapal anam, tari andun dan tari menampi beras. Kemudian pada malam harinya di isi dengan penampilan seni dendang sebagai simbol persatuan dan kesatuan, serta kegembiraan masyarakat.
"Untuk seni dendang, acara ini akan dimulai selepas Salat Isya dan berlangsung hingga dini hari karena menampilkan banyak tarian tradisional," katanya.
Sedangkan pada hari ketiga atau terakhir merupakan prosesi inti dari ritual adat Nundang Padi, yakni mencuci benih padi menggunakan darah kerbau yang disembelih pada acara itu, lalu kemudian membagikannya kepada masyarakat.
"Simbol dari mencampur benih padi dengan darah kerbau adalah penyatuan antara kerja keras dan kekuatan alam menjadi sumber penghidupan masyarakat. Benih inilah yang nantinya akan ditanam di seluruh areal persawahan di Desa Selali," ujar Mislanudin.
Ritual adat Nundang Padi yang ada di Desa Selali itu sendiri, merupakan warisan budaya dari Kerajaan Pagaruyung di Sumatera Barat, yang dibawa oleh Raja Mangkuto Alam saat melakukan ekspedisi ke Bengkulu Selatan pada abad 15 lalu.
Sementara itu Plt Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi di tempat terpisah mengharapkan pelaksanaan ritual adat sebelum musim tanam padi itu nantinya akan menjadi ajang promosi daerah itu lokasi tujuan wisata lingkungan, agroturisme, ekoturisme.
"Kami harapkan ritual Nundang Padi akan menarik banyak wisatawan, karena atraksi budaya semacam ini dapat memberikan pengetahuan baru terutama bagi kalangan melenial," kata Gusnan Mulyadi.
"Nundang Padi" ritual adat petani Bengkulu Selatan
Minggu, 16 September 2018 21:34 WIB 14431