Jakarta (ANTARA) - Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Polisi Budhi Herdi mengungkapkan tiga warga negara China yang menjabat sebagai pimpinan perusahaan dinyatakan sebagai tersangka pada perusahaan pinjaman daring (online) ilegal.
Baca juga: Pinjaman 'online' ilegal layani ratusan ribu nasabah se-Indonesia
"Polisi menetapkan lima tersangka, tiga warga negara China dan dua warga negara Indonesia," kata Kapolres Budhi Herdi di Penjaringan, Jakarta Utara, Senin.
Kapolres menjelaskan polisi telah menahan tiga tersangka, yakni Mr Li, DS dan AR.
Mr Li seorang warga negara China sebagai pimpinan perusahaan, sementara DS dan AR merupakan warga negara Indonesia.
Baca juga: Puluhan warga datangi kantor polisi karena terjerat pinjaman online
Baca juga: Pinjam uang Rp5 juta via "online", tempo dua bulan utang melambung jadi Rp70 juta
DS bertindak sebagai "desk collector" atau penagih utang yang mengancam korbannya dengan penyebaran fitnah ke orang-orang terdekat korban.
AR berperan sebagai supervisor dari perusahaan pinjaman "online" yang tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kami masih memburu dua warga negara China lainnya," tegas Budhi.
Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara mengungkap perusahaan fintech atau pinjaman daring (online) ilegal yang beroperasi di wilayah Penjaringan.
Perusahaan dikategorikan ilegal karena tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga pengawas terhadap kegiatan-kegiatan keuangan.
Perusahaan ilegal itu bernama PT BR dan PT VGA beralamat di Komplek Ruko Pluit Nomor 77-79, Jalan Pluit Indah Raya, Penjariangan, Jakarta Utara.
Tiga WNA China pimpinan pinjaman 'online' ilegal dinyatakan sebagai tersangka
Senin, 23 Desember 2019 23:56 WIB 2267