Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyatakan besaran pembayaran zakat fitrah tertinggi di daerah itu pada tahun ini jika diganti dengan uang sebesar Rp35.000 per jiwa.
Kepala Kemenag Rejang Lebong H Lapulangi di Rejang Lebong, Kamis, mengatakan penentuan besaran zakat fitrah 1441 Hijriyah ini diputuskan dalam rapat bersama yang digelar dengan MUI, Pemkab Rejang Lebong, pengadilan agama, kepolisian, Kodim, Baznas serta Ormas Islam yang di Rejang Lebong.
"Untuk yang tertinggi sesuai dengan kesepakatan bersama jika diganti dengan uang sebesar Rp35.000, bagi masyarakat yang mengonsumsi beras jenis super setiap harinya, kemudian warga yang mengonsumsi beras kategori sedang Rp30.000 dan terendah Rp24.000 per jiwa," katanya.
Selain itu bagi kalangan umat muslim di daerah itu yang akan membayar dengan beras tambah dia, bisa membayarnya seberat 2,5 kg per jiwa atau sebanyak 10 kaleng susu, dan disesuaikan dengan kategori beras yang mereka konsumsi setiap harinya.
Besaran pembayaran zakat fitrah bagi umat muslim di Kabupaten Rejang Lebong ini sama dengan tahun sebelumnya, dan diharapkan pembayarannya bisa dilakukan cepat mengingat saat ini sedang terjadi penyebaran virus corona baru atau COVID-19 sehingga beras yang terhimpun nantinya bisa langsung dibagikan kepada warga yang berhak menerimanya.
"Pelaksanaannya mengikuti pemerintah bisa lebih awal dari bulan suci Ramadhan, terhitung masuk bulan suci Ramadhan atau seminggu sebelum Ramadhan silahkan masyarakat untuk membayar zakat fitrah," ujar dia.
Jika nanti semua zakat fitrah yang dibayarkan oleh umat muslim sudah terkumpulkan kata dia, maka sudah bisa disalurkan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19, karena pembagiannya sudah ditentukan oang orang yang berhak menerimanya atau disebut asnaf seperti kaum fakir dan miskin, miskin, amil dan lainnya.
"Kita belum bisa menyalurkan zakat fitrah karena belum terkumpul semuanya, mungkin penyalurannya tahun ini tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya dan akan disegerakan, yang penting sudah terkumpul semua akan segera dibagikan kepada yang berhak menerimanya," tambah dia lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Kepala Kemenag Rejang Lebong H Lapulangi di Rejang Lebong, Kamis, mengatakan penentuan besaran zakat fitrah 1441 Hijriyah ini diputuskan dalam rapat bersama yang digelar dengan MUI, Pemkab Rejang Lebong, pengadilan agama, kepolisian, Kodim, Baznas serta Ormas Islam yang di Rejang Lebong.
"Untuk yang tertinggi sesuai dengan kesepakatan bersama jika diganti dengan uang sebesar Rp35.000, bagi masyarakat yang mengonsumsi beras jenis super setiap harinya, kemudian warga yang mengonsumsi beras kategori sedang Rp30.000 dan terendah Rp24.000 per jiwa," katanya.
Selain itu bagi kalangan umat muslim di daerah itu yang akan membayar dengan beras tambah dia, bisa membayarnya seberat 2,5 kg per jiwa atau sebanyak 10 kaleng susu, dan disesuaikan dengan kategori beras yang mereka konsumsi setiap harinya.
Besaran pembayaran zakat fitrah bagi umat muslim di Kabupaten Rejang Lebong ini sama dengan tahun sebelumnya, dan diharapkan pembayarannya bisa dilakukan cepat mengingat saat ini sedang terjadi penyebaran virus corona baru atau COVID-19 sehingga beras yang terhimpun nantinya bisa langsung dibagikan kepada warga yang berhak menerimanya.
"Pelaksanaannya mengikuti pemerintah bisa lebih awal dari bulan suci Ramadhan, terhitung masuk bulan suci Ramadhan atau seminggu sebelum Ramadhan silahkan masyarakat untuk membayar zakat fitrah," ujar dia.
Jika nanti semua zakat fitrah yang dibayarkan oleh umat muslim sudah terkumpulkan kata dia, maka sudah bisa disalurkan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19, karena pembagiannya sudah ditentukan oang orang yang berhak menerimanya atau disebut asnaf seperti kaum fakir dan miskin, miskin, amil dan lainnya.
"Kita belum bisa menyalurkan zakat fitrah karena belum terkumpul semuanya, mungkin penyalurannya tahun ini tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya dan akan disegerakan, yang penting sudah terkumpul semua akan segera dibagikan kepada yang berhak menerimanya," tambah dia lagi.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020