Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Permintaan kue perut punai makan jajanan khas Bengkulu dalam empat bulan terakhir meningkat cukup tajam yaitu dari biasanya 40 kilogram menjadi 80 kilogram perbulan.
"Permintaan kue perut punai itu antara lain dari Sumatra Selatan, Sumatra Barat dan Jakarta," kata salah seorang pengrajin kue perut punai di Jalan Timur Indah Kota Bengkulu Sisnayati kepada reporter antarabengkulu.com, Kamis.
Peningkatan pesanan makanan khas Bengkulu itu naik mencapai seratus persen dalam empat bulan terakhir setelah ukuran kue perut punai diperkecil, sedangkan sebelumnya hanya biasa-biasa saja, ujarnya.
Kue perut punai itu selain dibeli untuk oleh-oleh pada pelancong datang ke Bengkulu dan dibawa ke daerahnya, juga ada pesanan dari beberapa super market untuk pajangan makanan khas berbagai daerah di Tanah Air seperti dari pedagang di Pasar Tanah Abang Jakarta.
Pesanan kue perut punai itu terus mengalami peningkatan sejak ukurannya diperkecil menjadi setengah senti meter dari sebelumnya tiga sentimeter, disamping rasanya lebih gurih, manis dan lebih enak dimakan saat bersantai
dirumah atau dimakan dalam perjalanan berkendaraan.
"Ternyata ide memperkecil ukuran kue perut punai dari tiga sentimeter menjadi satu setengah sentimeter mendapat tanggapan bagus dari para pelanggan," katanya.
Para pelanggan menyenangi kue perut punai ukuran kecil karena bagi mereka lebih mudah untuk menyantapnya dibandingkan ukuran sebelumnya.
"Kue perut punai merupakan kue tradisional khas Kota Bengkulu yang memiliki rasa gurih dan manis karena terbuat dari bahan baku berupa tepung beras, garam serta gula aren," katanya.
Seorang tenaga kerja pembuat kue perut punai, Marni mengatakan, proses pembuatan kue perut punai diawali dengan mencampurkan tepung beras dan garam dengan air panas yang mendidih, setelah adonan yang dingin dibuat panjang-panjang lalu digulung melingkar dengan ukuran satu setengah sentimeter.
"Bulatan-bulatan tersebut kemudian digoreng hingga menjadi garing dan diaduk dengan gula aren yang telah dicairkan," katanya.
Setelah kue perut punai kering, kemudian dibungkus dalam kemasan dengan berat 250 gram, setiap bungkus kue perut punai dipasarkan dengan harga Rp10.000 per bungkus dan mampu bertahan untuk dikonsumsi hingga dua bulan. (mhe)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Permintaan kue perut punai itu antara lain dari Sumatra Selatan, Sumatra Barat dan Jakarta," kata salah seorang pengrajin kue perut punai di Jalan Timur Indah Kota Bengkulu Sisnayati kepada reporter antarabengkulu.com, Kamis.
Peningkatan pesanan makanan khas Bengkulu itu naik mencapai seratus persen dalam empat bulan terakhir setelah ukuran kue perut punai diperkecil, sedangkan sebelumnya hanya biasa-biasa saja, ujarnya.
Kue perut punai itu selain dibeli untuk oleh-oleh pada pelancong datang ke Bengkulu dan dibawa ke daerahnya, juga ada pesanan dari beberapa super market untuk pajangan makanan khas berbagai daerah di Tanah Air seperti dari pedagang di Pasar Tanah Abang Jakarta.
Pesanan kue perut punai itu terus mengalami peningkatan sejak ukurannya diperkecil menjadi setengah senti meter dari sebelumnya tiga sentimeter, disamping rasanya lebih gurih, manis dan lebih enak dimakan saat bersantai
dirumah atau dimakan dalam perjalanan berkendaraan.
"Ternyata ide memperkecil ukuran kue perut punai dari tiga sentimeter menjadi satu setengah sentimeter mendapat tanggapan bagus dari para pelanggan," katanya.
Para pelanggan menyenangi kue perut punai ukuran kecil karena bagi mereka lebih mudah untuk menyantapnya dibandingkan ukuran sebelumnya.
"Kue perut punai merupakan kue tradisional khas Kota Bengkulu yang memiliki rasa gurih dan manis karena terbuat dari bahan baku berupa tepung beras, garam serta gula aren," katanya.
Seorang tenaga kerja pembuat kue perut punai, Marni mengatakan, proses pembuatan kue perut punai diawali dengan mencampurkan tepung beras dan garam dengan air panas yang mendidih, setelah adonan yang dingin dibuat panjang-panjang lalu digulung melingkar dengan ukuran satu setengah sentimeter.
"Bulatan-bulatan tersebut kemudian digoreng hingga menjadi garing dan diaduk dengan gula aren yang telah dicairkan," katanya.
Setelah kue perut punai kering, kemudian dibungkus dalam kemasan dengan berat 250 gram, setiap bungkus kue perut punai dipasarkan dengan harga Rp10.000 per bungkus dan mampu bertahan untuk dikonsumsi hingga dua bulan. (mhe)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012