Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Tingkat pendidikan masyarakat di Provinsi Bengkulu berada pada kondisi rendah, hal dapat lumpuhkan target pembangunan global Millenium Developmen Goals (MDGs) 2015.

Arah pembangunan global yang dirumuskan oleh organisasi dunia (PBB) terdapat pada poin kedua dengan "Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua" sasaran tersebut beban berat pemerintah provinsi daerah ini sebab rata-rata lama sekolah masih pada 8 tahun, kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Widati melalui Kasubbid KIE BKKBN Sohibi di kantornya baru ini.

Ia mengatakan, pembangunan global, dideklarasikan Konperensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada bulan September 2000. Dasar hukum dikeluarkannya deklarasi MDGs adalah Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa Nomor 55/2 Tangga 18 September 2000, (A/Ris/55/2 United Nations Millennium Development Goals).

Deklarasi tersebut merupakan kesepakatan anggota PBB mengenai sebuah paket arah pembangunan global yang dirumuskan dalam beberapa tujuan dengan 8 target MDGs 2015.

"Selain kemiskinan terdapat sektor pendidikan menjadi beban dalam mencapai sasaran MDGs 2015," kata Sohibi.

Sasaran pembangunan millenium terdapat, menanggulangi Kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, Mendorong Kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDs, malaria dan penyakit menular lainnya, memastikan kelestarian lingkungan hidup, dan membangun kemitraan global untuk pembangunan.

Sementara itu kepala subbidang penetapan parameter BKKBN Agus Supardi menambahkan, berdasarkan hasil SP 2010 dan penghitungan pengelolaan program Morpac BKKBN penduduk berumur 5 tahun keatas menurut kelompok umur dan status sekolah di Provinsi Bengkulu menyebutkan, bahwa kelompok umur 5-95 tahun belum pernah mengeyam pendidikan mencapai 112.761 jiwa dan penduduk yang tidak bersekolah lagi mencapai 1.014.480 jiwa.

Ironisnya, kelompok umur 7-44 tahun yang belum mengeyam pendidikan mencapai 21.225 orang, angka sejumlah terjadi pada penduduk laki-laki dan perempuan di perdesaan maupun kota, ujarnya. (rs)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013