Kebakaran yang diduga berasal dari arus pendek listrik menghanguskan sebuah rumah milik seorang petani di Desa Arga Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Jumat.
“Bangunan rumah yang terbakar itu milik Tukul Ahmadi (50), petani di Desa Arga Jaya, Kecamatan Air Rami. Kebakaran tersebut menghanguskan seluruh bangunan rumah korban ini,” kata Kepala Kepolisian Sektor Mukomuko Selatan Iptu Khairul Simatupang dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.
Ia menjelaskan kronologis kejadian kebakaran bangunan rumah itu terjadi pada Jumat sekitar pukul 10.15 WIB.
Menurut Sahir (48), saksi yang melihat pertama kali kejadian tersebut, menerangkan bahwa api pertama kali muncul dari atap rumah bagian depan.
Karena pada saat ini cuaca panas dan atap bangunan rumah tersebut terbuat dari kayu, api sangat cepat menjalar ke seluruh bangunan tersebut.
Melihat hal itu, saksi meminta bantuan kepada tetangga, kemudian memberi tahu korban yang pada saat kejadian sedang menyadap karet.
Saksi bersama sejumlah warga sekitar dengan peralatan seadanya berusaha memadamkan api dan menyelamatkan perabotan rumah tangga.
Menurut saksi, kurang lebih selama 20 menit kemudian mobil pemadam kebakaran dari Kecamatan Ipuh datang, kemudian langsung memadamkan api. Api dapat dipadamkan sekitar pukul 11.30 WIB.
Ia tidak begitu mengetahui pasti penyebab kebakaran bangunan rumah tersebut. Akan tetapi, dugaan sementara akibat hubungan arus pendek listrik dan cuaca panas yang melanda wilayah ini.
Akibat kejadian kebakaran tersebut, korban mengalami kerugian materi kurang lebih Rp110 juta. ***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
“Bangunan rumah yang terbakar itu milik Tukul Ahmadi (50), petani di Desa Arga Jaya, Kecamatan Air Rami. Kebakaran tersebut menghanguskan seluruh bangunan rumah korban ini,” kata Kepala Kepolisian Sektor Mukomuko Selatan Iptu Khairul Simatupang dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.
Ia menjelaskan kronologis kejadian kebakaran bangunan rumah itu terjadi pada Jumat sekitar pukul 10.15 WIB.
Menurut Sahir (48), saksi yang melihat pertama kali kejadian tersebut, menerangkan bahwa api pertama kali muncul dari atap rumah bagian depan.
Karena pada saat ini cuaca panas dan atap bangunan rumah tersebut terbuat dari kayu, api sangat cepat menjalar ke seluruh bangunan tersebut.
Melihat hal itu, saksi meminta bantuan kepada tetangga, kemudian memberi tahu korban yang pada saat kejadian sedang menyadap karet.
Saksi bersama sejumlah warga sekitar dengan peralatan seadanya berusaha memadamkan api dan menyelamatkan perabotan rumah tangga.
Menurut saksi, kurang lebih selama 20 menit kemudian mobil pemadam kebakaran dari Kecamatan Ipuh datang, kemudian langsung memadamkan api. Api dapat dipadamkan sekitar pukul 11.30 WIB.
Ia tidak begitu mengetahui pasti penyebab kebakaran bangunan rumah tersebut. Akan tetapi, dugaan sementara akibat hubungan arus pendek listrik dan cuaca panas yang melanda wilayah ini.
Akibat kejadian kebakaran tersebut, korban mengalami kerugian materi kurang lebih Rp110 juta. ***2***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020